Page 11 - 153_Mediakom_APR
P. 11

yang dapat diketahui dengan         Perhimpunan
        melakukan skrining, baik untuk bayi,   Dokter
        anak-anak, maupun orang dewasa.     Spesialis
        Untuk bayi, skrining pendengaran    Telinga Hidung
        dibagi menjadi dua, yaitu universal   Tenggorokan
        dan targeted. Untuk yang universal,   Bedah Kepala
        semua bayi yang lahir sehat maupun   Leher Indonesia,
        sakit akan dicek menggunakan alat   Jenny Bashiruddin,
        OAE dengan menempelkannya pada      mengatakan
        telinga dan melihat gelombangnya    bahwa pemeriksaan
        untuk memastikan respons telinga    umum, terutama untuk
        bayi tersebut. Adapun skrining targeted   membersihkan kotoran
        dilakukan terhadap bayi-bayi tertentu   telinga yang tergolong biasa, bisa
        dengan risiko pendengaran, seperti   dilakukan enam bulan sekali. Namun,
        bayi yang lahir prematur.           jika serumen, kelenjar yang akan
           Untuk menjaga kesehatan telinga   menghasilkan kotoran di sepertiga
        sebetulnya tidaklah sulit tapi butuh   lubang telinga, mengeras, maka
        kedisiplinan dan komitmen. Ashadi   pemeriksaan sebaiknya dilakukan tiga-
        menyarankan orang, misalnya, tidak   empat bulan sekali.                  Penggunaan
        membersihkan telinga dengan cotton     Menurut Jenny, kotoran dari        earphone pada
        bud dan tidak menggaruk telinga jika   kelenjar serumen sebenarnya bisa   saat tidur atau
        merasa gatal, terutama menggunakan   keluar sendiri tapi tidak boleh
        kuku atau benda asing lainnya.      dibersihkan sendiri dengan cotton     sambil tiduran juga
        Tindakan itu berisiko menimbulkan   bud karena dapat merusak telinga.     meningkatkan
        luka dan menambah bakteri dari kuku   Pembersihan harus oleh dokter       risiko gangguan
        maupun benda asing lainnya.         atau petugas kesehatan. Jenni juga    pendengaran.
           Ashadi juga mengimbau orang      merekomendasikan agar pegawai
        untuk mengatur volume saat          yang tempat kerjanya bising dengan
        menggunakan earphone. “Bagi yang    volume suara melebihi 85 desibel
        bekerja menggunakan earphone,       memeriksakan pendengarannya
        volume maksimal sebaiknya 60 persen   setahun sekali. Adapun untuk yang
        dan setiap 60 menit sekali earphone   bekerja di tempat yang tidak terlalu
        dilepas agar telinga dapat          bising, pemeriksaan dapat dilakukan
        beristirahat,” ujarnya.             dua atau tiga tahun sekali.
           Ashadi juga menyoroti kebiasaan     Kesehatan pendengaran menjadi
        anak-anak yang tertidur dengan      salah satu yang disoroti Badan
        earphone masih menempel di          Kesehatan Dunia (WHO). Menurut
        telinga yang membuat penggunaan     WHO, lebih dari 1,5 miliar orang
        earphone lebih dari dua jam dan     di seluruh dunia punya masalah
        berisiko tertekan pada bantal       gangguan pendengaran dan pasien
        tanpa sadar. Kebiasaan tersebut     dengan gangguan telinga diprediksi
        dapat meningkatkan resiko terkena   mencapai 2,5 miliar pada 2050. Data
        gangguan pendengaran pada usia      Kementerian Kesehatan pada 2013 dan
        dini yang akan berefek pada tumbuh   Badan Penelitian dan Pengembangan
        kembang anak. Jadi, kata dia, sebaiknya   Kesehatan Kementerian Kesehatan
       FOTO: SHUTTERSTOCK  saat tidur atau sambil tiduran.  di Indonesia mencapai 0,09 persen
                                            pada 2016 mencatat prevalensi ketulian
        anak jangan menggunakan earphone
                                            dan gangguan pendengaran secara
           Kesehatan telinga juga perlu
                                            nasional sebesar 2,6 persen. M
        diperiksa secara rutin. Pengurus Pusat
                                                                                              APRIL 2023   |  MEDIAKOM  ||   11
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16