Page 18 - 01_Bismillah Modul
P. 18
pawai mobil hias dan tim penari yang berlenggak-lenggok mengiringi musik
\yang disajikan.
Wayang Beber
Wayang beber merupakan jenis wayang
nusantara yang pertunjukannya tidak berupa
pertunjukan bayangan, tetapi berupa pertunjukan
gambar, karena yang dipertunjukkan adalah
rangkaian gambar yang dilukis di panil kertas
berukuran segi empat memanjang. Rangkaian
gambar tersebut melukiskan urutan adegan dari
suatu lakon. Suatu lakon terdiri atas beberapa babak. Setiap babak terdiri
atas beberapa adegan yang dilukis di atas gulungan panil kertas. Wayang
beber yang ada di Pacitan memiliki bentuk dan proporsinya yang
menyerupai anatomi manusia. Warna yang digunakan pada wayang beber
Pacitan didominasi warna merah, biru dan kuning. Terdapat banyak
ornamen dan isen-isen yang rumit pada setiap lembar wayang beber.
Background pada wayang beber Pacitan bervariasi dan dekoratif sesuai
dengan latar adegan cerita wayang tersebut.
Khotekan Lesung
Kothekan lesung merupakan tradisi
masyarakat agraris sebagai kegiatan rutin petani
ketika menumbuk padi. Kesenian ini berasal dari
Kecamatan Pringkuku Kabupaten Pacitan. Dalam
bahasa jawa kothek adalah pukulan alu terhadap
lesung dan menghasilkan bunyi yang merdu,
sehingga terciptalah seni dari kothekan yang
disebut kothekan lesung. Properti utama yang digunakan dalam kesenian
ini adalah alu dan lesung. Pada awalnya kothekan lesung merupakan
kegiatan santai untuk bersenandung ketika sedang menumbuk padi.
16
Modul Flipbook Interaktif Berbasis Kearifan Lokal Kabupaten Pacitan