Page 2 - #1 Mengasihi Allah dengan Mencintai Firmannya_artikel
P. 2
ARTIKEL-MPw.YPPIIB Bandung 2024
Karena firman Tuhan adalah sarana yang dipakai Allah untuk berbicara kepada
kita, maka kita harus mengasihi dan menggunakannya.
Bagaimana cara kita mengasihi firman-Nya?
1. Tugas Saya adalah Membaca Firman Tuhan
Saya mengasihi Allah dengan mengasihi firman-Nya. Oleh karena itu, tugas
saya adalah membacanya. Sama seperti kita memberi hadiah karena kita
mencintai seseorang, dan mereka membuka hadiah itu sebagai balasan cinta
kasih dan rasa syukur, begitu pula dengan Allah. Ia telah menunjukkan kasih-
Nya bagi umat-Nya dengan mengaruniakan firman- Nya. Seperti kata
pemazmur, "Ia memberitakan firman-Nya kepada Yakub, ketetapan-ketetapan-
Nya dan hukum- hukum-Nya kepada Israel. Ia tidak berbuat demikian kepada
segala bangsa, dan hukum-hukum-Nya tidak mereka kenal. Haleluya!" (Mazmur
147:19-20). Tunjukkan kepada Allah bahwa Anda mencintai-Nya dengan
membaca firman-Nya. Alkitab menjelaskan bahwa kita dapat melakukan ini
dalam tiga cara.
a. Kita mengasihi Allah dengan mengasihi firman-Nya ketika kita
membacakannya untuk umum. Hal ini juga dilakukan dalam rumah ibadat
Yahudi kuno, sebagaimana yang dilakukan oleh Yesus. Ia masuk ke rumah
ibadat dan membaca dari kitab Nabi Yesaya (Lukas 4:16-24). Hal ini juga
dilakukan di gereja Kristen kuno, sebagaimana dibuktikan oleh kata-kata
Paulus (1 Tesalonika 5:27; Kolose 4:16). Hal ini berlanjut dalam gereja kuno.
Sebagai contoh, Justin Martyr berkata, "Pada hari yang disebut Minggu,
semua yang tinggal di kota atau di negara berkumpul bersama pada satu
tempat, dan tulisan para nabi dibacakan, selama waktu memungkinkan."
(First Apology, ch. 67) Dan, Tertullian berkata, "Kami berkumpul untuk
membaca tulisan- tulisan suci kami. Dengan kata-kata suci, kami memelihara
iman, menghidupkan harapan, dan kami membuat kepercayaan diri kami lebih
kokoh." (Apology, ch. 39)
b. Kita mengasihi Allah dengan mengasihi firman-Nya ketika kita membacanya
dalam keluarga. Musa mendesak umat Israel, dengan berkata, "Apa yang
kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah
engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak- anakmu dan
membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau
sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau
bangun" (Ulangan 6:6-7). Praktik yang dilakukan umat perjanjian ini dialami
juga oleh Timotius: "Tetapi hendaklah engkau tetap berpegang pada
kebenaran yang telah engkau terima dan engkau yakini, dengan selalu
mengingat orang yang telah mengajarkannya kepadamu. Ingatlah juga
bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi
hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman
kepada Kristus Yesus" (2 Timotius 3:14-15). Pembacaan Alkitab dalam
keluarga diperlukan untuk menanamkan kekristenan dalam diri anak-anak
kita. Studi menunjukkan generasi muda di gereja-gereja Amerika
meninggalkan gereja. Jadi, bukankah mengherankan jika orang tua zaman
ini, terutama ayah, justru tidak meluangkan waktu untuk membaca firman
bersama anak-anak mereka? Ketidaktahuan akan Alkitab menyebabkan
ketidaktahuan tentang Kristus.
Page | 2

