Page 9 - MATERI ETIKA-INTERNET DI KELAS_Neat
P. 9
Untuk mengukur sejauh mana kecakapan pengguna media digital dalam memanfaatkannya
dibutuhkansuatu alat ukur (Monggilo et al, 2021). Oleh karena itu, instansi pemerintah dan
beragam organisasi menawarkan gagasan kompetensi literasi digital sebagai bentuk kepedulian
terhadap pengembangan literasi digital di negara Indonesia. Namun dalam modul ini akan
dibahas kompetensi literasi digital yang dirumuskan oleh Kominfo, Japelidi dan Siberkreasi.
KOMPETENSI LITERASI DIGITAL
Kompetensi literasi digital merupakan kemampuan pengguna media digital yang dapat diukur
berdasarkan indikator tertentu, seperti pemahaman terhadap informasi yang diperoleh secara
daring, kemampuan berinteraksi secara etis dan aman di dunia digital, serta keterampilan
dalam menggunakan teknologi untuk mendukung aktivitas sehari-hari secara efektif dan
bertanggung jawab. Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) menetapkan 8 kompetensi literasi
digital sebagai kerangka konseptual untuk berbagai program literasi digital, yang diawali
dengan penyusunan seri panduan literasi digital Japelidi.
Gambar 2. Kompetensi literasi digital sebagai kerangka konseptual
Sumber: Kurnia dan Wijayanto (2020)
Selanjutnya, kompetensi yang dirumuskan atas kolaborasi Kominfo, Japelidi dan Siberkreasi
yang terdiri dari 4 subjek diantaranya adalah kecakapan menggunakan media digital (digital
skill), budaya menggunakan digital (digital culture), etis menggunakan media digital (digital
ethics), dan aman menggunakan media digital (digital safety). Ke-4 subjek tesebut kemudian
dikategorisasi, hal ini karena literasi digital bukan sekedar gagasan, ide atau pemikiran, tetapi
juga diorientasikan pada kemampuan mengimplementasikan pengetahuan yang diperoleh pada
kasus-kasus yang sering dijumpai sehari-hari dalam bermedia digital. Berikut kategorisasi 4
subjek literasi digital menurut Kominfo, Japelidi dan Siberkreasi.
5