Page 7 - MODUL SUHU DAN KALOR ARNETA_Neat
P. 7

2. KONVERSI SUHU


                      Dari keempat satuan skala penghitungan suhu, mana yang paling sering Anda dengar?

                Pasti  Celsius.  Ya,  karena  di  Indonesia  lebih  sering  menggunakan  satuan  skala  Celsius.
                Sebagai  contoh  ketika  kita  mengukur  suhu  badan,  menaik-turunkan  suhu  ruangan,  dan
                memanggang  ayam,  maka  satuan  skala  yang  digunakan  adalah  Celsius.  Selain  itu,  skala
                Celsius lebih mudah dibaca. Skala Celcius diawali dengan angka 0, berbeda dengan Kelvin

                yang titik bawahnya 273.

                      Namun,  dalam  fisika,  penghitungan  suhu  seringkali  menggunakan  satuan  Kelvin.
                Mengapa demikian? Hal ini disebabkan karena ketiga satuan lain (Celius, Fahrenheit, dan
                Reamur) menggunakan titik beku (lebur) dan didih air sebagai batas bawah dan atasnya. Di

                sisi lain, skala Kelvin dibuat berdasarkan gerakan molekuler air, bukan dari titik beku dan
                didihnya saja. Apa itu gerakan molekuler? Maksudnya begini. Pada suhu 0 K (setara dengan -
                    o
                273 C) adalah titik di mana seluruh molekul air berhenti bergerak/diam. Jadi, bukan hanya
                dilihat dari titik bekunya saja. Sehingga, apabila dilakukan untuk penghitungan yang lebih

                umum  (seperti  tekanan  gas  ideal  di  suhu  yang  sangat  rendah),  akan  menghasilkan  angka
                negatif. Makanya, Kelvin digunakan sebagai Satuan Internasional (SI) untuk suhu. Untuk
                dapat  mengubah  satuan  skala  suhu  tanpa  mengubah  ukuran  dari  suhu  tersebut,  maka
                dilakukan konversi suhu. Konversi suhu dapat dilakukan dengan cara berikut ini.









































                                                                                                          2
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12