Page 89 - E-modul Anorganik Satu semester
P. 89
Kimia fotografi
Ion tiosulfat khususnya sangat penting dalam fotografi. Film dilapisi
dengan perak bromida, AgBr. Selama pengambilan gambar dengan film
hitam-putih, cahaya mereduksi sebagian ion perak menjadi logam perak;
dalam sebuah mikrokristal perak bromida biasanya dihasilkan 10 hingga
100 atom logam perak. Jumlah ini tentu terlalu kecil untuk dilihat, dan
oleh karena itu proses tahap pertama adalah menambahkan suatu
developer (pengembang), biasanya hidroquinon (C,H,O₂ ) atau p-C6H4
(OH)₂ ). Zat ini secara selektif mereduksi semua ion perak yang telah
mengandung atom perak, hingga mengembangkan bayangan dengan faktor
10
sebesar 10 kali. Tahap berikutnya adalah penghilangan sisa perak
bromida yang tidak larut (tidak bereaksi), jika tidak seluruh film akan
berubah menjadi hitam ketika kena cahaya luar; untuk keperluan itu ion
tiosulfat ditambahkan, maka akan terjadi reaksi dengan ion perak
menghasilkan ion kompleks tris(tiosulfato) perak (I), [Ag(S₂ O3)3] , menurut
5-
persamaan reaksi:
AgBr (s) + 3S₂ O3 (aq) → [Ag(S₂ O3) ] (aq) + Br (aq)
²-
-
5-
Ion kompleks ini larut dan terbuang pada pencucian. Partikel perak
hitam akan tertinggal membentuk bayangan. Proses ini pada dasarnya sama
untuk fotografi berwarna kecuali melibatkan juga pewarna-pewarna organik.
Pemakaian amonium tiosulfat lebih menguntungkan daripada natrium
tiosulfat sebab proses berlangsung lebih cepat dan perak dapat diambil
ulang lebih mudah dari limbah larutannya.
Sumber: Sugiyarto Kristian (Common Textbook)
82