Page 26 - media elektronik fix amin
P. 26
KEGIATAN PEMBELAJARN II
2. ASCOMYCOTA
Reproduksi Ascomycota
a) Reproduksi secara sesksual
Hifa yang bercabang-cabang ada yang berdifensiasi membentuk alat
reproduksi betina yang ukurannya menjadi lebh besar, yang disebut
askogonium. Di dekatnya , dari ujung hifa lain terbentuk alat repoduksi jantan
yang disebut anteridium berinti haploid(n kromosom). Dari askogonium tumbuh
saluran yang menghubungkan antara askogonium dan anteridum. Saluran itu
disebut trikogin. Melalui saluran trikogin inilah inti sel dari anteidium pindah dan
masuk ke dalam askogonium. Selanjutnya, inti anteridium dan inti askogonium
berpasanga. Setelah terbentuk pasangan inti, dari askogonium tumbuh
beberapa hifa. Hifa ini disebut sebagai hifa askogonium . Nah inin yang
berpasangan itu masuk ke dalam askogonium ,kemudian membelah secara
mitosis, namun tetap saja berpasangan. Setelah memasuki inti hifa askogonium
teus tumbuh, membentuk sekat melintang, dan bercabang-cabang banyak. Di
ujung-ujung hifa askogonium ini terdapat dua int. Ujung hifainilah yang kelak
akan membentuk askus. Cabang-cabang hifa itu dibungkus oleh miselium,
bentuknya kompak,yang mudah menjadi tubuh buah atau askokarp. Dua inti di
dalam askus yang berasal dari ujung hifa itu membelah secara meiosis
membentuk 8 buah spoa. Jadi, spoa tersebut terbentuk di dalam askus, karena
itulah disebut spora askus. Spora askus dapat tersebar kemana-mana karena
angin. Jika jatuh di tempat yang sesuai spora askus akan tumbuh menjadi benag
hifa baru.
b) Reproduksi Secara Aseksual
Melalui pembentukan tunas, pembentukan konidia, fragmentas. Warna
spora dan konidia bemacam-macam. Ada yang hitam,coklat, bahkan kebiruan,
dan juga ada yang merah oranye. Ukuran tubuh Ascomycota ada yang
mikroskopis (satu sel), ada yang makroskopis (dapat dilihat dengan mata).
Golongan jamur ini ada yang hidup saprofit, parasit dan ada pula yang
bersimbiosis.
19