Page 28 - media elektronik fix amin
P. 28

KEGIATAN PEMBELAJARN II








                                          3.  BASIDIOMYCOTA










            Fase aseksual Basidiomycota ditandai dengan pembentukan konidium,
     sedangkan  fase  seksualnya  ditandai  dengan  membentuk  basidiospora.

     Spora  pada  konidium  maupun  basidiospora  pada  kondisi  yang  sesuai
     tumbuh  membentuk  hifa  bersekat  melintang  yang  berinti  satu
     (monokariotik).  Selanjutnya  ,  hifa  akan  tumbuh  membentuk  miselium.  Di

     antara hifa ada yang berjenis (+) dan ada yang (-). Jika hifa (+) dan hifa (-)
     bertemu, bersentuhan, maka dinding sel yang membatasi keduanya akan
     melebur, sehingga terbentuk saluran sel. Hifanya kemudian menjadi berinti
     dua  (dikariotik).  Sel  hifa  dikariotik  terus  tumbuh  menjadi  miselium.  Dari

     miselium ini muncul tubuh buah (basidiocarp). Tubuh buah akan membentuk
     basidium. Di dalam basidium, inti yang mula-mula dua buah (masing-masing
     haploid)  melebur  menjadi  satu  inti  diploid.  Inti  diploid  akan  membelah

     secara meiosis dan menghasilkan 4 basidiospora haploid.

     Reproduksi Basidiomycota


        1) Reproduksi aseksual
             Reproduksi  aseksual  Basidiomycotina  dilakukan  dengan  membentuk
             konidiospora  (spora  konidia)  yang  terdapat  di  ujung  konidiofor.

             Konidiofor dibentuk oleh hifa haploid. Oleh karena itu, konidiospora
             merupakan  spora  yang  haploid  (n).  Selain  itu,  ada  juga  yang
             membentuk kuncup dan melakukan fragmentasi miselium.
        2) Reproduksi seksual

        3) Reproduksi  seksual  Basidiomycotina  dilakukan  dengan  membentuk
             basidiospora.















                                                                                                                21
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33