Page 12 - Materi Modul Klasifikasi Bunyi Bahasa Indonesia
P. 12
bunyi-bunyi bahasa yang dihasilkan oleh organ tubuh manusia atau alat bicara
manusia.
Ilmu fonologi juga membahas terkait pembentukan sebuah bunyi bahasa
melalui pola, struktur, dan sistem bunyi, yang dihasilkan dari bunyi ujar manusia.
Bunyi bahasa dibedakan menjadi dua yaitu, bunyi-bunyi yang tidak membedakan
makna yang disebut dengan fon dan dikenal dengan sebutan fonetik, dan bunyi-bunyi
yang membedakan makna yang disebut dengan fonem atau fonemik. Menurut
Setyaningsih dan Rahardi (2014:5), fonetik dijabarkan berdasarkan fonetik
artikulatoris, fonetik akustik, dan fonetik audiotoris. Artinya fonetik membahas bunyi
bahasa berdasarkan fonetik artikulatoris, fonetik akustik, dan fonetik audiotoris.
Fonemik secara umum merupakan bagian dari kajian fonologi yang membahas
tentang bunyi, namun fonemik hanya melihat bunyi sebagai pembeda makna.
Menurut Muslich (2013:8), fonemik merupakan cabang ilmu fonologi yang mengkaji
tentang pengaruh bunyi bahasa dalam perubahan fonem tertentu yang dapat
mengubah makna dari suatu kata itu sendiri. Maka terkait bidang ilmu fonologi di atas,
menjadi dasar untuk memahami terkait materi klasifikasi bunyi-bunyi bahasa
Indonesia. Pembentukan bunyi-bunyi bahasa dalam klasifikasi bunyi bahasa
Indonesia akan dilihat secara fonetik pada klasifikasi bunyi bahasa Indonesia.
Menurut Setyaningsih dan Rahardi (2014:57-66), klasifikasi bunyi bahasa Indonesia
dapat dikaji pada (1), bunyi vokal, bunyi konsonan, dan bunyi semi vokal, (2) bunyi
nasal dan bunyi oral, (3) bunyi keras (fortes) dan bunyi lunak (lenes), (4) bunyi
panjang dan bunyi pendek, (5) bunyi rangkap dan bunyi tunggal, (6) bunyi nyaring
dan bunyi tidak nyaring, dan (7) bunyi ingresif dan engresif. Berikut penjabaran
terkait klasifikasi bunyi bahasa Indonesia:
4 FONOLOGI ( KLASIFIKASI BUNYI BAHASA INDONESIA)