Page 33 - BUKU PINTAR TEKNIK BUDIDAYA IKAN DAN UDANG_Press
P. 33
“Pertama, harus dipenuhi syarat mendasarnya terlebih dulu, yaitu benur
harus F1, telah berumur PL 10, dan panjang lebih dari 8 mm,” ungkap
Ondang, Technical Advisor CV. Riz Samudera.
selanjutnya, pria yang sudah berpengalaman 6 tahun budidaya udang
di Jepara dan menjadi teknisi hatchery sejak tahun 1989 di beberapa
instansi ini memberikan kiat untuk mengetahui benur yang sehat.
setidaknya, terdapat dua cara untuk mengetahuinya, yaitu secara visual
dan mikroskopis.
secara visual, ada tujuh hal yang perlu diperhatikan. Pertama, benur
sehat ditandai dengan pergerakan yang aktif melawan arus. Pengamatan
dilakukan dengan cara menempatkan benur pada baskom berisi air laut,
lalu putar air dalam baskom secara perlahan. Benur yang sehat akan
melawan arus dan jika disentuh akan menjentikan tubuhnya.
Kedua, warna tubuh benur bening transparan sehingga usus terlihat jelas
dengan warna cokelat gelap. Ketiga, perhatikan dengan seksama bagian
ekor. ekor hendaknya mengembang seperti kipas dan bagian antennula
di bagian kepala menutup. Keempat, panjang tubuh benur terlihat
seragam.
Kelima, mengamati adanya bakteri penyebab penyakit dengan cara
memasukkan benur ke dalam kantong plastik berisi air laut. selanjutnya,
bawa kantong plastik ke ruang gelap dan amati. Jika tubuh benur tampak
menyala seperti neon, tanda bahwa benur terkena penyakit.
Keenam, perhatikan benur di beaker glass. Jika terdapat kulit molting
yang masih menempel pada bagian tubuh benur, kondisi tersebut
menandakan benur kurang sehat. Ketujuh, test fisik benur dengan cara
memasukkan benur ke dalam air tawar selama 15 menit, lalu pindahkan
lagi ke air laut. selanjutnya, hitung jumlah benur. Benur dikatakan sehat
secara umum jika jumlah yang hidup minimal 90%.
adapun secara mikroskopis, Ondang mengatakan bahwa benur yang sehat
ditandai dengan tiga kondisi. Pertama, jika diperhatikan bagian hepato-
nya, pada benur sehat akan ditemukan banyak lipid vakuola. Kedua,
tidak ditemukan bolitas di hepato dan usus. Ketiga, dari kesempurnaan
perkembangan insangnya, benur sehat dan siap tebar memiliki insang
dengan cabang lamela yang banyak.
Dengan penggunaan benur yang sehat dan berkualitas, peluang budidaya
untuk meraih kesuksesan tentu akan semakin besar. serapan pakan
menjadi lebih efisien dan hasil akhir yang diharapkan, yaitu jumlah
tonase yang tinggi, tentu akan meningkatkan nilai produktivitas lahan
BUKU PINTAR TEKNIK BUDIDAYA IKAN DAN UDANG 19

