Page 83 - E-book Interaktif
P. 83
Namun, merawat taman tidak selalu mudah.
Pernah suatu hari, hujan deras mengguyur
selama tiga hari berturut-turut. Sebagian
bunga rusak, tanah becek, dan beberapa sudut
taman tertutup lumpur. Riko merasa sedih, tapi
ia tak menyerah. Ia dan teman-temannya
membersihkan kembali taman itu, menanam
ulang bunga yang mati, dan bahkan membuat
parit kecil agar air tidak menggenang lagi.
Masalah lain datang saat beberapa anak iseng
dari lingkungan sebelah masuk ke taman dan
mencabut bunga sembarangan. Riko merasa
sedih dan sempat marah. Tapi kemudian ia
mengajak mereka berbicara, menceritakan
sejarah taman itu, dan mengajak mereka
bergabung. Ternyata mereka mau! Sejak saat
itu, taman menjadi tempat berkumpul anak-
anak di kampung.
Taman itu kini menjadi tempat bermain dan
belajar bagi semua anak. Setiap akhir pekan,
mereka berkumpul untuk menanam, bercerita,
dan menjaga lingkungan. Bahkan guru-guru di
sekolah Riko mulai tertarik. Mereka membuat
proyek belajar luar ruang dengan mengunjungi
taman.
71

