Page 54 - MODUL PERKULIAHAN NEWSCASTER/ANNOUNCER
P. 54
– Apakah pengucapan huruf ‘a’ tidak menjadi ‘e’ (orang jawa)
– Apakah pengucapan suku kata dalam satu kata tidak tertukar / terbalik
(‘jilbab’ menjadi ‘jiblab’ atau ‘almamater’ menjadi ‘amalmater’)
– Apakah pengucapan suku kata terakhir masih terdengar jelas
– Apakah berbicaranya terlalu cepat
– Apakah pembacaan suatu kalimat terputus-putus dan kecepatannya tidak rata.
2) Kemampuan membaca
Teknik siaran dengan menggunakan atau membaca naskah siaran (script) yang
sudah disusunnya sendiri atau dengan bantuan penulis naskah siaran (script writer).
Untuk mencapai hasil optimal, seorang penyiar harus mampu mengutarakan kata
demi kata seolah-olah diucapkan tanpa bantuan naskah (spoken reading), yaitu
dengan cara:
• Memahami dan menghayati isi naskah secara keseluruhan. Jika perlu,
menggunakan tanda-tanda khusus dalam naskah untuk membantu kelancaran
penyampaian, misalnya tanda garis miring satu (/) sebagai pengganti koma, garis
miring dua (//) sebagai pengganti titik, dan strip bawah ( _ ) sebagai tanda
pengucapan satu kesatuan.
• Mengeluarkan suara (bicara) seakan sedang berbincang atau bercerita kepada
seorang teman. Naskah dianggap hanya sebagai “contekan” data.
• Menggunakan gerakan tubuh (gesture) dan senyuman untuk menambah bobot
bicara.
• Sebelum mengudara, berlatih dengan mengeluarkan suara (bukan dalam hati),
sekaligus melatih intonasi, aksentuasi, artikulasi, dan speed.
• Meletakkan naskah di tempat yang mudah dijangkau.
• Jangan sampai terpaksa membalik halaman naskah sambil berbicara, sebaiknya
naskah tidak ditulis bersambung pada sebalik halaman.
51