Page 175 - PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI.PELAJARAN KE 3 MEYAKINI ALLAH MAHA ESA DAN MAHA PEMBERI
P. 175

binatang tunggangannya. Setelah berminggu-minggu
                        berada dalam perjalanan jauh, tibalah pada akhirnya Nabi

                        Ibrahim a.s bersama istri dan anaknya Ismail di Mekkah.
                        Di kota itu, Ka’bah didirikan oleh Nabi Ibrahim dan Nabi

                        Ismail a.s. dan menjadi kiblat manusia dari seluruh dunia.
                        Di tempat itu, Masjidil Haram sekarang berada.




                    3. Ditinggal di Tempat yang Gersang

                        Lelah masih belum hilang. Perintah Allah Swt. sudah
                        datang kepada Nabi Ibrahim a.s. Di Mekkah, Hajar dan

                        Ismail harus ditinggalkan, padahal tempat itu sangat
                        gersang, tak ada air dan tanaman yang subur. Nabi
                        Ibrahim a.s. mengatakan kepada istrinya bahwa ini adalah

                        kehendak Allah Swt. dan harus bertawakal kepada-Nya.
                        Hajar berkata, “Ke manakah Engkau akan pergi? Apakah
                        Allah yang menyuruhmu  melakukan hal ini?” Nabi Ibrahim

                        a.s. menjawab, “Benar, Allah-lah yang menyuruh kita ke
                        sini. Percayalah Allah Maha Penyayang, tidak mungkin
                        menelantarkan kalian”.




                    4. Munculnya Air Zam-zam


                        Hajar mematuhi perintah Ibrahim dengan sabar. Ia makan
                        dari bekalnya dan minum dari air yang ditinggalkan Nabi
                        Ibrahim a.s. sampai habis. Beberapa hari kemudian,

                        persediaan bekal sudah habis. Tak ada lagi makanan dan
                        minuman. Hajar kebingungan, ke mana ia harus mencari
                        makanan. Kebingungan bertambah manakala terdengar

                        tangisan Ismail kehausan. "Hajar melirik ke kanan dan
                        ke kiri, pandangannya ke sana kemari mencari air. Begitu
                        gigihnya Hajar, ia berlari menuju bukit Safa  barangkali

                        bisa mendapatkan air, ternyata tidak ada air sedikit pun.
                        Kemudian, ia pun berlari-lari kepayahan sampai tiba di

                        suatu tempat lain yang bernama Marwah. Di sana, pun
                        tidak ada air. Kejadian itu sampai berulang-ulang, bolak-
                        balik sebanyak tujuh kali ia berlari antara bukit Safa dan

                        Marwah.




                 168     Buku Siswa Kelas III SD/MI
   170   171   172   173   174   175   176   177   178   179   180