Page 7 - BAB III NASAKH MANSUKH
P. 7
D. CARA MENGETAHUI NASIKH-MANSUKH
1. Nasakh yang secara lahirnya menunjukkan yang satu menjadi nasikh terhadap yang lain
ْ
ْ
رَِْْلا َنِم ِموََْ ْ ْ َ ْ ُ ْ ُ َ ُ ل َنَّيَبَتَي ىتح اوُبرْشاو اولكو مكل ه اللّ بَتَك ام اوُغَتْباو َّنُهو ُ رِشاَب َنٰٔـلاَفا
ُ ُ
ه
ْۗ ُ َ
ْا ُِْيََلا َنِم ُ مَيْب
ْا ُْيََلا مك
َ ْ
ْ
َ
َ ْ
ُ
َ
َ ْ
ِ
ْ َ
َ
َ
Maka, sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah bagimu. Makan dan
minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar.
Ayat tersebut berarti me Nasakh hukum sebelumnya tentang tidak bolehnya bersetubuh, makan dan minum
dimalam hari.
2. Ijma’ Ulama yang menetapkan bahwa suatu dalil yang menetapkan hukum me nasakh dalil lain yang
menetapkan hukum yang berbeda dengan itu.
3. Tarikh, yaitu keterangan waktu yang menjelaskan berlakunya dua nash yang berbeda.bila dua dalil
berbenturan dan tidak bisa diselesaikan dengan cara apapun tapi dapat diketahui bahwa yang satu
terdahulu datangnya dan dan yang satu lagi kemudian datangnya maka yang dating kemudian dinamakan
nasikh dan yang dating terdahulu namanya Mansukh.