Page 37 - MALIN KUNDANG
P. 37

Sejak itu Gonbe menjadi rajin membuat payung. Suatu hari,
                                      ketika sedang mengeringkan payung di halaman, datang
                                      angin yang sangat kencang. Karena takut payungnya
                                      terbang, Gonbe segera menangkap payung tersebut. Tetapi
                                      payung tersebut terus naik ke atas bersama Gonbe. Dengan
                                      tangan gemetaran Gonbe terus memegang payung sambil
                                      terus terbang dengan                                    payungn
                   ya hingga melewati beberapa kota. Payung tersebut akhirnya robek karena tersangkut
                   menara dan pohon-pohon. Gonbe pun jatuh. Untungnya ia jatuh tepat di sebuah danau.
                   Gonbe merasa lega. Tidak berapa lama tiba-tiba kepala Gonbe di patuk oleh sekawanan
                   hewan. "Lho ini kan itik-itik yang aku ikat dengan tali. Ternyata benar ya, kita tidak boleh
                   serakah menangkap sekaligus banyak." Akhirnya Gonbe melepaskan tali-tali yang mengikat
                   kaki-kaki itik tersebut dan membiarkan mereka terbang dengan bebas.


                   HIKMAH :
                   Kita tidak boleh menjadi orang yang tamak dan serakah serta kikir. Cerita di atas
                   menggambarkan adanya hukuman bagi orang yang tamak serta melanggar ketentuan
                   yang sudah ada.



                                          SAUDAGAR JERAMI




                                       Dahulu kala, ada seorang pemuda miskin yang bernama
                                       Taro. Ia bekerja untuk ladang orang lain dan tinggal di
                                       lumbung rumah majikannya. Suatu hari, Taro pergi ke kuil
                                       untuk berdoa. "Wahai, Dewa Rahmat! Aku telah bekerja
                                       dengan sungguh-sungguh, tapi kehidupanku tidak
                                       berkercukupan". "Tolonglah aku agar hidup senang". Sejak
                                       saat itu setiap selesai bekerja, Taro
                   Keesokan harinya ketika keluar dari pintu gerbang kuil,
                   Taro jatuh terjerembab. Ketika sadar ia sedang
                   menggenggam sebatang jerami. "Oh, jadi yang dimaksud
                   Dewa adalah jerami, ya? Apa jerami ini akan mendatangkan
                   kebahagiaan?", pikir Taro. Walaupun agak kecewa dengan
                   benda yang didapatkannya Taro lalu berjalan sambil
                   membawa jerami. Di tengah jalan ia menangkap dan
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42