Page 121 - CHAIRIL ANWAR - Aku_Ini_Binatang_Jalang
P. 121

SELAMA BULAN MENYINARI DADANYA*

                 Selama bulan menyinari dadanya jadi pualam
                 ranjang padang putih tiada batas
                 sepilah panggil-panggilan
                 antara aku dan mereka yang bertolak
                 Aku bukan lagi si cilik tidak tahu jalan
                 di hadapan berpuluh lorong dan gang
                 menimbang:
                 ini tempat terikat pada Ida dan ini ruangan “pas bebas”
                 Selama bulan menyinari dadanya jadi pualam
                 ranjang padang putih tiada batas
                 sepilah panggil-panggilan
                 antara aku dan mereka yang bertolak
                 Juga ibuku yang berjanji
                 tidak meninggalkan sekoci.                                                                                           1949

                 Lihatlah cinta jingga luntur:
                 Dan aku yang pilih
                 tinjauan mengabur, daun-daun sekitar gugur
                 rumah tersembunyi dalam cemara rindang tinggi
                 pada jendela kaca tiada bayang datang mengambang
                 Gundu, gasing, kuda-kudaan, kapal-kapalan di
                        zaman kanak,
                 Lihatlah cinta jingga luntur:
                 Kalau datang nanti topan ajaib
                 menggulingkan gundu, memutarkan gasing
                 memacu kuda-kudaan, menghembus kapal-kapalan
                 aku sudah lebih dulu kaku.

                                                     1948






                 *Judul sajak ini berasal dari editor buku ini; semula sajak ini tanpa judul (Editor).


                 96




        Buku Puisi Chairil Anwar_isi.indd   96                             6/27/11   3:42 PM
   116   117   118   119   120   121   122   123   124   125   126