Page 124 - CHAIRIL ANWAR - Aku_Ini_Binatang_Jalang
P. 124

MIRAT MUDA, CHAIRIL MUDA

                                        di pegunungan 1943

                  Dialah, Miratlah, ketika mereka rebah,
                  Menatap lama ke dalam pandangnya
                  coba memisah matanya menantang
                  yang satu tajam dan jujur yang sebelah.

                  Ketawa diadukannya giginya pada
                  mulut Chairil; dan bertanya: Adakah, adakah
                  kau selalu mesra dan aku bagimu indah?
                  Mirat raba urut Chairil, raba dada
                  Dan tahulah dia kini, bisa katakan
                  dan tunjukkan dengan pasti di mana
                  menghidup jiwa, menghembus nyawa
                  Liang jiwa-nyawa saling berganti. Dia
                  rapatkan

                  Dirinya pada Chairil makin sehati;
                  hilang secepuh segan, hilang secepuh cemas
                  Hiduplah Mirat dan Chairil dengan deras,
                  menuntut tinggi tidak setapak berjarak
                  dengan mati.

                                                      1949

















                                                                        99




        Buku Puisi Chairil Anwar_isi.indd   99                             6/27/11   3:42 PM
   119   120   121   122   123   124   125   126   127   128   129