Page 28 - E-modul Siswa Sistem Koordinasi FIX - Sakinah Vinda Putri Kinasih 170341615046
P. 28
BAGAIMANA JIKA
NEURON TERINFEKSI VIRUS?
Ketika virus menyerang sel-sel tubuh lain, misalnya sel-sel pada kulit atau sel
darah, maka membran sel akan memberi tanda bahwa sel terinfeksi sehingga
sistem kekebalan tubuh dapat menemukannya dan membunuh sel yang
terinfeksi tersebut. Namun, terdapat pengecualian bagi sel-sel saraf (neuron)
yang rusak atau terinfeksi, tidak mungkin setiap neuron yang terinfeksi harus
dibunuh seperti pada mekanisme terjadinya infeksi pada sel darah atau sel
kulit. Oleh karena itu, tubuh membentuk blood-brain barrier untuk
meminimalisir risiko kerusakan otak yang tidak dapat diperbaiki. Blood-brain
barrier dapat menjauhkan neuron dari virus, bakteri maupun bahan kimia
berbahaya. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa blood-brain barrier
dapat ditembus oleh virus-virus tertentu. Apabila hal ini terjadi, maka
mikroaglia di dalam otak akan meningkatkan respon peradangan untuk
melawan virus tanpa membunuh neuron.
Sumber: Kalat, J.W. 2020. Biopsikologi, Edisi 13. Terjemahan Fatmah Nurjanti. Jakarta:
Salemba Humanika. 2019
E. Neuroglia
Neuroglia merupakan penunjang jaringan saraf. Neuroglia berukuran
jauh lebih kecil dari neuron dengan jumlah mencapai 90% dari jumlah sel-
sel dalam jaringan saraf. Tidak seperti neuron, neuroglia tidak
menghantarkan impuls saraf. Neuroglia berperan sebagai jaringan
penunjang di sistem saraf pusat dan menunjang neuron secara fisik
maupun metabolik. Neuroglia memiliki empat tipe utama, yaitu astrosit,
oligodendrosit, sel ependimal, dan mikroglia (Meischer, 2010).
1. Astrosit
Astrosit merupakan neuroglia
terbesar yang hanya terdapat pada saraf
pusat. Astrosit diilustrasikan pada
Gambar 9. Astrosit memiliki beberapa
fungsi utama yaitu, sebagai perekat
utama dari sistem saraf pusat, melakukan
perbaikan kerusakan otak dan sel saraf,
menunjang sel saraf secara metabolik,
Gambar 9. Astrosit
serta berfungsi dalam menghilangkan Sumber: Meischer (2010, 175)
+
pengaruh K dari cairan ekstra seluler
otak bila potensial aksi tinggi (Soewolo, dkk., 2005).
16