Page 34 - E-Modul Interaktif PIS 1
P. 34
Dampak lain dari turunnya hujan asam adalah dapat mengakibatkan pelapukan pada
batuan menjadi lebih cepat. Pelapukan karena hujan asam dikategorikan pada pelapukan
kimia. Hal ini menyebabkan patung mengalami pelapukan karena terkikis oleh bahan kimia.
Jenis pelapukan lainnya yang sering ditemukan adalah pelapukan biologi (disebabkan oleh
faktor biologi seperti jamur, bakteri, raya dll) dan pelapukan fisika (disebabkan oleh faktor
fisis seperti paparan sinar matahari, angin, arus air, dsb.
Gangguan yang terjadi pada faktor biotik dan abiotik dapat mengganggu
keseimbangan ekosistem. Gangguan ini dapat diakibatkan oleh adanya pencemaran
lingkungan, yakni suatu kondisi dimana terdapat suatu zat pencemar (polutan) yang masuk
ke dalam lingkungan secara berlebihan atau melebihi ambang batas (toleransi) lingkungan.
Pencemaran dapat berupa pencemaran udara, pencemaran air, dan pencemaran tanah.
Dari berbagai jenis pencemaran tersebut, hujan asam dapat disebabkan oleh adanya
pencemaran udara, diantaranya adalah gas SOx dan NOx.
Hujan asam memiliki dampak merugikan yakni menyebabkan terganggunya
keseimbangan jumlah populasi atau komunitas pada suatu eksosistem. Sebagai contoh,
pada ekosistem laut, jika polutan meluruhkan cangkang kerang yang hidup di laut, maka
jumlah kerang yang hidup akan berkurang secara drastis dan menyebabkan jumlah populasi
plankton meningkat, sedangkan populasi kura-kura, kepiting, burung dan ikan akan
berkurang. Contoh lainnya adalah pada ekosistem darat dimana hujan asam dapat
menghambat pertumbuhan tanaman. Hal ini dikarenakan zat asam yang terkandung dalam
hujan asam dapat merusak lapisan lilin pada tumbuhan sehingga menjadi rentan terhadap
serangan serangga, jamur atau suhu tertentu. Berkurangnya jumlah tumbuhan sebagai
produsen dalam rantai makanan, tentunya akan mengganggu keseimbangan ekosistem di
darat.
Gambar 4. Rantai Makanan di Laut
(Sumber: http://mdk12.msde.maryland.gov)
E-Modul Praktikum IPA Sekolah 28