Page 233 - BS K6 Tema 9 Rev18
P. 233

Ridwan manggut-manggut mendengarnya.

                           “Keuntungan penggunaan kincir air ini adalah hemat energi, hemat biaya,
                       dan ramah lingkungan, karena tidak menggunakan listrik,” tambah Ayah.

                           Sesampainya di sungai, Ridwan melihat sudah banyak warga desa yang
                       berkumpul untuk mengerjakan kincir air.

                           “Wah, ramai sekali yang mau ikut gotong-royong,” seru Ridwan takjub.

                           Tak lama kemudian, bapak-bapak dan para pemuda desa mulai membuat
                       kerangka kincir. Mereka membagi tugas. Ada yang mengukur panjang bambu
                       dan kayu. Ada yang memotong dengan gergaji. Ada juga yang memaku
                       dan mengikat kerangka kincir. Semua dilakukan secara hati-hati agar kincir
                       seimbang dan berputar pada porosnya dengan sempurna.

                           Menjelang siang, pekerjaan dihentikan sementara untuk beristirahat. Ibu-
                       ibu desa sudah menyiapkan makanan dan minuman. Walau dengan hidangan
                       sederhana, mereka menikmatinya bersama-sama.

                           “Hebat ya, Ayah. Membangun kincir air itu termasuk pekerjaan berat, tapi
                       semua jadi terasa ringan dan lebih cepat karena gotong-royong,” kata Ridwan.

                           “Seperti kata pepatah berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. Pekerjaan
                       yang berat akan terasa ringan jika dilakukan bersama-sama,” tanggap Ayah.

                           Pekerjaan dilanjutkan kembali setelah mereka semua cukup beristirahat.
                       Butuh waktu seharian untuk menyelesaikan membangun kincir air. Setelah
                       semua bagian kincir terpasang, mereka mencoba untuk menjalankannya.

                           Rasa lelah mereka terbayar ketika kincir air dapat bekerja dengan baik. Air
                       dengan mulus naik dan jatuh ke talang yang sudah disediakan. Sawah yang
                       mengering akhirnya bisa mendapatkan pengairan.

                           Segenap  masyarakat  desa Manggungsari bersorak gembira.  Kincir  air
                       tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani, karena dengan
                       kincir air kegiatan pertanian bisa terus berjalan dengan lancar.


                           “Dengan bergotong-royong membuat kincir ini, kita bisa memajukan
                       kesejahteraan bersama,” jelas Ayah kepada Ridwan. Putranya itu menganguk-
                       angguk setuju. *




                                                                                       Sumber:  www.lasika.kompas.id










                                                                              Aku Cinta Membaca           227
   228   229   230   231   232   233   234   235   236   237   238