Page 93 - PADB Katolik IX BS isi.indd
P. 93

itu. Sebagian bibit mangrove sudah ditanam dan sisanya akan
                     dilanjutkan setelah matahari condong ke Barat. Perjalanan
                     dilanjutkan ke muara Sungai Beutik, yang bermuara ke Laut
                     Jawa, sekitar 2 kilometer dari hutan mangrove tersebut.

                         “Kira-kira ada 7.000 sampai 10.000 bibit mangrove. Kami
                     tinggal menancapkan saja. Mangrove gampang tumbuh kok.
                     Setelah 15 hari, mangrove ini  sudah tumbuh daunnya. Asal tidak
                     ditebang manusia untuk kayu bakar. Bibit bisa tumbuh besar
                     dan kuat sampai berpuluh-puluh tahun.” Kata Saerih optimistis.
                     Bibit mangrove yang ditanam adalah jenis api-api dan bangka.
                     Bibit itu diambil dari pesisir oleh Deddy Madjmoe, koordinator
                     Perkumpulan Pencinta Kelestarian  Alam (Petakala) Grage,
                     yang dua hari sebelumnya bersama anggota menyisir pesisir
                     Ambulu. Bibit berasal dari buah bakau yang menggantung di
                     sepanjang pesisir pantai. Mereka mengambil buah bakau yang
                     sudah tua dengan ukuran 50-70 sentimeter. Buah bakau itu
                     langsung bisa ditanam sebagai bibit.

                         Saerih yang sejatinya pendaki gunung menikmati
                     pengalaman pertamanya menanam mangrove. Ia yang juga
                     koordinator Komunitas Pendaki Gunung (KPG) rayon Cirebon,
                     Indramayu, Majalengka, Kuningan (Ciayumajakuning) tergerak
                     menanam mangrove setelah mengetahui kondisi pesisir
                     Cirebon yang rusak parah. Informasi itu diperolehnya dari
                     kawan-kawan pencinta alam.

                         Dari total 54 kilometer panjang pesisir Cirebon yang
                     membentang hingga perbatasan Brebes ,Jawa  Tengah, kini
                     hanya tersisa 4,5 kilometer yang masih tertanami mangrove.
                     Dari jumlah itu, sekitar 2 kilometer diantaranya ada di kawasan
                     Ambulu, kecamatan Losari.

                         “Siswa dan pemuda datang ke sini secara sukarela.
                     Mereka datang karena rencana penanaman mangrove oleh
                     kelompok kang Dedy (Petakala Grage). Saya membantu untuk
                     mengoordinasi teman-teman,” kata Saerih.
                         Mereka yang datang minggu itu tidak hanya berasal dari
                     kelompok pencinta alam. Peserta antara lain datang dari
                     SMAN 3 dan SMAN 4 kota Cirebon, SMK 1 Kota Cirebon,
                     SMK 1 Lemahabang, SMK N 1 Gebang, IAIN Syekh Nurjati,
                     Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia, Universitas Swadaya
                     Gunung Jati dan Komunitas Wong Losari. Mereka menempuh





                                                                                     Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti   87
   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97   98