Page 34 - SMP_Manusia Menikah dengan Petir
P. 34

Pada musim kemarau panjang kali ini, kelapa sangat
            sulit didapat. Air minum lebih sulit lagi. Hal biasa bagi

            masyarakat Nusa Penida, saat musim kemarau panjang,

            kebutuhan  akan  air  minum  mereka  peroleh  dari  air

            batang pisang.
                 Setiap sore Ni Komang bersama neneknya melubangi

            pangkal  batang  pisang  hingga  menyerupai  gentong.

            Lalu,  gentong  dari  pangkal  batang  pisang  itu  dialasi

            daun pisang untuk menadah air yang ke luar dari batang
            pisang  itu.  Keesokan  harinya  barulah  air  dari  batang

            pisang  itu  diambil  untuk keperluan  memasak,  minum,

            dan mencuci. Persoalan mandi menjadi aktivitas yang

            jarang mereka lakukan saat musim kemarau panjang.
                 Kesulitan  mendapatkan  buah  kelapa  mendorong

            sang  nenek  menemui  putra  semata  wayangnya,  yaitu

            Nang Wayan.

                 “Nang  Wayan…  Nang  Wayan,  tolong  carikan
            Ni Komang  kelapa,”  kata  Nenek  sambil  menggerak-

            gerakkan jemarinya memanggil-manggil Nang Wayan

                 “Lima belas hari lagi akan kuberi kelapa satu butir,”

            sahut Nang Wayan kesal.


                                          24
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39