Page 41 - SMP_Manusia Menikah dengan Petir
P. 41

melingkari  kepalanya.  Setelah  mengajaknya  duduk  di
            teras  bale  daja  kemudian  bersama-sama  menikmati

            suguhan sirih pinang dan minuman ala kadarnya, orang

            yang sudah berusia tua tersebut menyampaikan ihwal

            kedatangannya,  yakni  sebagai  utusan  keluarga  yang
            ditugasi  memberitahukan  bahwa  Ni Komang  sudah

            diambil dan dinikahi oleh I Wayan Kilap (Petir). Semua

            keluarga  yang  mendengar  pemberitahuan  itu,  mulai

            dari sang Nenek, Nang Wayan, Men Wayan, Ni Wayan,
            sampai Ni Made, mendadak sontak terkesima.

                 “Maafkan  saya,  Tuan.  Setahu  saya,  Ni  Komang,

            cucu saya, tidak pernah dekat dengan laki-laki. Hampir

            tidak pernah saya melihat ada laki-laki bertandang ke
            pondok mencarinya. Tiba-tiba Tuan memberitahukan ia

            telah menikah dengan I  Wayan Kilap. Siapa I Wayan

            Kilap ini? Dari mana?” tanya si Nenek dengan sopan.

                   “I Wayan  Kilap  berasal  dari  Desa  Atas  Langit.
            Ia  keponakan  saya.  Kehadiran  saya  di sini untuk

            mempermaklumkan  kepada  Nang Wayan  dan  Nenek

            bahwa  Ni  Komang  sesungguhnya  sudah  bertunangan

            dengan ponakan saya, I Wayan Tatit atau I Wayan Kilap.


                                          31
   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46