Page 13 - PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA
P. 13
Kepala staf yang pertama adalah Mayor Jenderal Seizaburo Okasaki.
Kantor pusat pemerintahan militer ini disebut Gunseikanbu. Di lingkungan
Gunseikanbu ini terdapat empat bu (semacam departemen) dan ditambah
satu bu lagi, sehingga menjadi lima bu. Adapun kelima bu itu adalah
sebagai berikut.
1) Somobu (Departemen Dalam Negeri)
2) Zaimubu (Departemen Keuangan)
3) Sangyobu (Departemen Perusahaan, Industri, dan Kerajinan
Tangan) atau urusan Perekonomian
4) Kotsubu (Departemen Lalu Lintas)
5) Shihobu (Departemen Kehakiman)
c. Gunseibu (koordinator pemerintahan dengan tugas memulihkan
ketertiban dan keamanan atau semacam gubernur) yang meliputi:
1) Jawa Barat : pusatnya di Bandung.
2) Jawa Tengah : pusatnya di Semarang.
3) Jawa Timur : pusatnya di Surabaya.
Ditambah dua daerah istimewa (Kochi) yakni Yogyakarta dan
Surakarta.
Di dalam pemerintahan itu, Jepang juga membentuk kesatuan Kempetai (Polisi
Militer). Di samping susunan pemerintahan tersebut, juga ditetapkan lagu
kebangsaan yang boleh diperdengarkan hanyalah Kimigayo. Padahal sebelum
tentara Jepang datang di Indonesia, Lagu Indonesia Raya sering
diperdengarkan di radio Tokyo.
Pada awal pendudukan ini, secara kultural Jepang juga mulai melakukan
perubahan-perubahan. Misalnya, untuk petunjuk waktu harus digunakan tarikh
Sumera (tarikh Jepang), menggantikan tarikh Masehi. Waktu itu tarikh Masehi
1942 sama dengan tahun 2602 Sumera. Setiap tahun (mulai tahun 1942) rakyat
Indonesia harus merayakan Hari Raya Tencosetsu (hari raya lahirnya Kaisar
12