Page 67 - E-MODULE SISTEM GERAK MANUSIA
P. 67
Kreatin fosfat. Kreatin fosfat terurai menjadi kreatin, fosfat, dan
energi. Pemecahan ATP dan kreatin fosfat berfungsi untuk
menghasilkan energi pada saat kontraksi otot. Proses tersebut
tidak memerlukan oksigen sehingga fase kontraksi disebut fase
anaerob.
Glikogen (gula otot). Glikogen dilarutkan menjadi laktasinogen.
Laktasinogen diubah menjadi glukosa dan asam laktat. Glukosa
diubah menjadi CO2, H₂O dan energi. Proses tersebut terjadi pada
saat otot relaksasi menggunakan oksigen. Berikut persamaan
reaksinya:
Glikogen --> Laktasinogen
Laktasinogen --> Glukosa + asam laktat
Glukosa + O2 --> CO2 + H2O + Energi
3) Tahap Mekanisme Kerja Otot, yaitu sebagai berikut :
Impuls saraf tiba di neuromuscular junction, mengakibatkan
pembebasan asetilkolin. Kehadiran asetilkolin memicu depolarisasi
(perubahan muatan ion di dalam sel dari negatif menjadi positif)
yang kemudian menyebabkan pembebasan ion Ca2+ dari retikulum
sarkoplasma.
Meningkatnya ion Ca2+ menyebabkan ion ini terikat pada troponin,
sehingga mengakibatkan perubahan struktur troponin tersebut.
Perubahan struktur troponin karena terikatnya ion , akan
menyebabkan terbukanya daerah aktif tropomyosin yang semula
tertutup oleh troponin. Hal tersebut membuat kepala miosin
mampu berikatan dengan filamen aktif dan membentuk
aktomiosin.
Perombakan ATP akan membebaskan energi yang dapat
menyebabkan miosin mampu menarik aktin ke dalam dan juga
melalukan pemendekan otot. Hal ini terjadi disepanjang miofibril
pada sel otot. Berikut adalah mekanisme kontraksi pada otot
53