Page 17 - E-MODUL (210 × 297 mm)
P. 17

Proses Perumusan Dasar Negara











                  Setelah sidang pada tanggal 1 Juni 1945 itu, BPUPKI memasuki masa
                  jeda. Sampai dengan saat itu belum ada rumusan dasar negara. Yang
                  ada  hanyalah  usulan  dasar  negara  Indonesia.  Sebelum  masuk  masa
                  jeda  itu  telah  terbentuk  sebuah  panitia  kecil  yang  diketuai  Ir.
                  Sukarno,  dengan  anggota  Drs.  Mohammad  Hatta,  Sutarjo
                  Kartohadikusumo,  Wahid  Hasjim,  Ki  Bagus  Hadikusumo,  Oto
                  Iskandardinata,  M.  Yamin,  dan  A.  A.  Maramis.  Panitia  kecil  ini
                  bertugas menampung saran dari anggota BPUPKI.


                  Pada  tanggal  22  Juni  1945,  Panitia  Kecil  mengadakan  pertemuan
                  dengan  38  anggota  BPUPKI.  Bung  Karno  menyebut  pertemuan  itu
                  sebagai  “rapat  pertemuan  antara  Panitia  Kecil  dengan  anggota
                  BPUPKI.” Pertemuan itu menampung suara-suara dan usul-usul lisan
                  dari anggota BPUPKI.


                  Dalam  pertemuan  itu  juga  dibentuk  Panitia  Kecil  lain,  yang
                  beranggota sembilan orang. Panitia ini dikenal dengan nama Panitia
                  Sembilan. Anggota Panitia Sembilan terdiri dari Ir. Sukarno, Drs. Moh.
                  Hatta,  Mr.  M.  Yamin,  Mr.  Ahmad  Subarjo,  Mr.  A.  A.  Maramis,
                  Abdulkadir  Muzakir,  Wahid  Hasyim,  H.  Agus  Salim,  dan  Abikusno
                  Cokrosuyoso.


                  Mereka  menghasilkan  suatu  rumusan  pembukaan  UUD  yang
                  menggambarkan  maksud  dan  tujuan  pembentukan  negara  Indonesia
                  Merdeka.  Rumusan  itu  disepakati  dan  ditandatangani  bersama  oleh
                  anggota Panitia Sembilan.




































                                                            17
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22