Page 20 - E-Modul Pendewasaan Usia Perkawinan
P. 20

Konsep i-Bangga







             A. Pengertian dan KategorisasiI-Bangga
                   I-Bangga adalah alat ukur untuk menentukan suatu keluarga yang berkualitas dengan

              memperhatikan ketentraman, kemandirian, kebahagiaan suatu keluarga dengan gambaran

              peran  serta  fungsi  keluarga  di  Indonesia.  I-Bangga  dikatakan  sebagai  indikator  penting
              untuk pengukuran berhasil atau tidaknya pembangunan kualitas dalam keluarga. I-Bangga
              digunakan untuk mengkategorisasikan suatu wilayah melalui status pembangunan keluarga

              tangguh, berkembang atau rentan.

              I-Bangga mengkategorisasikan nilai yang berkisar antara 0-100 sebagai berikut:
              1. I-Bangga yang kurang baik (rentan) apabila nilainya 0-40.

              2. I-Bangga yang cukup baik (berkembang) apabila nilainya antara 40 - 70.

              3. I-Bangga yang baik (tangguh) apabila nilainya di atas 70-100.

          B. Manfaat I-Bangga

              1. I-Bangga adalah suatu data yang penting bagi pengukuran kinerja di Pemerintahan.
              2. I-Bangga dapat menjadi acuan untuk para pemimpin dan pengambilan kebijakan untuk

                merumuskan sebuah program.
              3. I-Bangga dapat menjadi penentu bagi tingkatan pembangunan keluarga di suatu wilayah.

          C. Konseptual Pembangunan Keluarga Penyusun I-Bangga

                 Berdasarkan teori ekologi keluarga yang dicetuskan oleh Deacon dan Firebaugh (1998),
                 keluarga  inti  adalah  unit  analisis  yang  memandang  sebuah  sistem  yang  dipengaruhi
                 karena  lingkungan,  terdiri  atas  lingkungan  fisik  (lingkungan  alam,  flora  fauna,  iklim,
                 sarana dan prasarana dasar, pendidikan dan kesehatan dan sebagainya) dan non fisik
                 (lingkungan sosial, hukum, regulasi dan stakeholder) mulai dari tingkatan mikro, meso
                 hingga makro.
                 Teori  ekosistem  memandang  keluarga  sebagai  suatu  lembaga  sosial  yang  paling
                 menyangkut hubungan antar pribadi dan hubungan antara manusia pada lingkungan di
                 sekitarnya

                 Keluarga tidak bisa berdiri sendiri dikarenakan sangat bergantung dengan lingkungan
                 serta berpengaruh pada lingkungan sekitarnya (lingkungan mikro, meso, makro).

                 Fungsi keluarga yang utama untuk perantara masyarakat luas. Di dalam keluarga anak
                 mendapatkan hubungan antar pribadi untuk yang pertama kali. Peran perilaku dipelajari

                 seorang anak di dalam keluarga sebagai contoh peran perilaku yang diperlukan dalam
                 masyarakat. Maka keluarga berfungsi untuk penerus kebudayaan dimasyarakat.





                                                                                                     16
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25