Page 24 - E-Modul Pencemaran Lingkungan
P. 24
b. IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah)
Pengolahan air limbah ini
menggunakan alat khusus. Proses ini dilakukan
dalam tiga tahap : proses primer, proses
sekunder dan proses tersier. Proses primer
sebagai pengolahan pertama, dimaksudkan
Gambar 9. Kolam untuk memisahkan padatan dan cairan Gambar 10. IPAL (Instalasi
Stabilisasi
Sumber : environment- dengan filter dan tangki pengendapan. Pengolahan Air Limbah)
indonesia.com Sumber : hargaipal.com
Perlakuan sekunder merupakan pengolahan
kedua, yang bertujuan untuk mengentalkan bahan organik dalam
limbah, menghilangkan koloid, dan menstabilkannya. Perlakuan tersier
merupakan lanjutan dari perlakuan kedua, yaitu penghilangan nutrien,
terutama nitrat dan fosfat, dan penambahan klorin untuk
menghancurkan mikroorganisme patogen.
c. Pengelolaan Excreta
Kotoran terutama terkandung dalam air limbah rumah tangga.
Kotorannya mengandung bakteri yang menyebabkan banyak penyakit.
Jika tidak ditangani dengan baik, feses dapat menyebabkan berbagai
penyakit. Kotoran tersebut dapat diolah dengan cara menyimpannya di
toilet atau septic tank di sekitar rumah, kemudian dialirkan ke wilayah
Gambar 11. Excreta tempat pengumpulan
Sumber : kemdikbud.go.id
Untuk mencegah air buangan tinja dari sumur resapan dan
daerah resapan, maka jamban yang dihasilkan harus tidak berbahaya
bagi kesehatan.
Dalam meminimalisasi sampah hasil limbah rumah tangga
khususnya, dapat dilakukan upaya pengurangan sampah. Hal ini
sebagaimana disebutkan oleh (Kistinnah, 2009) bahwa cara menangani
limbah cair dan padat diharapkan tidak menyebabkan polusi dengan
prinsip ekologi yang dikenal dengan istilah 4R, yaitu recyle, reuse,
reduce, dan repair.
Dalam mengurangi sampah hasil limbah rumah tangga, dapat
dilakukan hal-hal dalam pengurangan sampah. Hal ini sesuai menurut
pendapat (Kistinnah, 2009) yakni cara dalam menangani limbah cair dan
11