Page 19 - Kelompok 2_E-Modul Pembelajaran
P. 19
2. Komponen-Komponen di Dalam Pasir Pantai
Pasir terbentuk karena adanya proses pelapukan fisik serta kimia
pada batuan. Pelapukan kimia merupakan faktor penting dalam
pembentukan pasir secara keseluruhan, karena proses ini terjadi
secara efisien di lingkungan yang lembab ataupun panas. Sedangkan
pelapukan fisik hanya mendominasi di tempat-tempat yang dingin
atau kering. Pelapukan batuan dasar yang membentuk pasir biasanya
terjadi di bawah tanah. Tanah yang menutupi bagian batuan dasar
membuat lingkungan sekitar batuan menjadi lembab, sehingga akan
mempercepat proses disintegrasi batuan.
Kuarsa merupakan salah satu mineral dari daftar mineral penyusun
pasir ditemukan di sampel pasir. Kuarsa menghuni 12% dari kerak
bumi. Hanya saja feldspar lebih banyak daripada kuarsa yakni
menghuni lebih dari 50 persen kerak bumi. Mineral-mineral seperti
turmalin, zirkon, rutil, dll, juga sangat resisten terhadap pelapukan,
tetapi jarang dijumpai dalam jumlah banyak dalam komposisi pasir.
Mineral-mineral tersebut disebut sebagai heavy minerals atau
mineral berat. Mineral berat ini terkadang terkonsentrasi dalam
jumlah yang banyak sebagai komponen penyusun pasir. Hal tersebut
umumnya disebabkan oleh proses penyortiran hidrodinamik.
Gelombang laut atau aliran sungai menyortir
butiran yang lebih berat serta membawa
butiran lainnya yang lebih ringan. Endapan
yang dihasilkan dari proses ini dikenal dengan
placers. Mineral-mineral yang sering diekstrak
dari endapan placer yakni emas, kasiterit,
ilmenit, monasit, magnetit, zirkon, rutil, dll.
Mineral-mineral pembentuk batuan lainnya
seperti amphibole serta mika juga kerap
dijumpai di dalam sampel pasir, (dalam jumlah Gambar 8. Pasir Pantai
Sumber:
sedikit). Kelompok mineral ini termasuk yang https://www.wikiwand.com/en/H
istory_of_soil_science
tidak tahan terhadap pelapukan, misalnya
seperti olivin dan piroksen.
13
MODUL PEMBELAJARAN UNTUK JENJANG SMP KELAS IX