Page 25 - 1595687149-Bencana di Pulau Seberang Full
P. 25

2. Pasir Hisab








                 Matahari bersinar terik tepat di atas kepala saat Amang

            Uda mengantarkan Dika, Ringin, dan Mahesa pulang. Tampak

            Bibi sudah menunggu di serambi rumah. Wajahnya cemas.
            Mungkin, ia sudah mendengar berita bahwa tangan Ringin

            terluka. Kami melambaikan tangan menyapanya.

                 Amang  Uda  menceritakan  kejadian  yang  menimpa
            Ringin sambil tersenyum. Ia mengisyaratkan bahwa Ringin

            baik-baik  saja.  Bibi  tampak  terharu. Sambil  menggendong

            Ringin,  ia  mempersilakan  semuanya  masuk  untuk  makan

            siang bersama. Tiba-tiba, muncul seorang laki-laki setengah

            baya menaiki motor vespa kesayangannya.
                 “Ayah!” seru Ringin.  Ia segera minta  diturunkan  dari

            gendongan ibunya dan berlari menghampiri ayahnya. Hingga

            membuat semua yang melihat tingkahnya pun tertawa. Ranti
            dan Bu Har segera masuk mengikuti Bibi untuk membantunya.

                 Meski  udara di  luar  rumah  sangat panas,  tapi  ruang

            makan rumah panggung itu penuh keceriaan.

                 “Pak Yusuf, terima kasih  atas makan  siangnya. Kami

            pamit pulang,” izin Amang Uda pada paman.



                                                                         15
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30