Page 35 - Modul MP
P. 35

Materi Pelatihan Dasar 1 - Modul Kebijakan PIS-PK
                    PUSAT PELATIHAN SDMK-BPPSDMK Bekerjasama dengan UNIT ESELON I DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN



                 bertahap  harus  diupayakan  mampu  melakukan  penanggulangan  PTM  secara
                 terintegrasi dengan pemusatan terhadap keluarga.

                 Keluarga  sebagai  bagian  dari  Masyarakat  mempunyai  peran  penting  dalam
                 pencegahan  PTM,  antara  lain  dalam  mewujudkan  perilaku  hidup  bersih  dan  sehat
                 (PHBS)  dengan  membiasakan  perilaku  CERDIK  (Cek  kesehatan  secara  berkala,
                 Enyahkan asap rokok, Rajin aktifitas fisik, Diet sehat dan gizi seimbang, Istirahat yang
                 cukup dan Kelola stres”).

                 Program  pencegahan  dan  pengendalian  PTM  diarahkan  pada  upaya  pemicuan
                 perubahan perilaku, pencegahan dan deteksi faktor risiko, perlindungan khusus, dan
                 tata  laksana  kasus  berbasis  komunitas.  Pada  tingkat  komunitas  telah  diinisiasi
                 pembentukan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) PTM dimana dilakukan deteksi dini
                 faktor risiko, penyuluhan dan kegiatan bersama komunitas untuk menuju Perilaku Hidup
                 Sehat dengan penerapan CERDIK.

                 Di sisi lain, pembangunan lingkungan yang memberi ruang bagi publik untuk membuat
                 pilihan  yang  sehat  dan  menghindari  faktor penyebab  timbulnya masalah  kesehatan,
                 termasuk penyakit tidak menular.  Salah satu bentuk upaya ini adalah Implementasi
                 Kawasan Tanpa Rokok, terutama di 7 tatanan.

                 Pencegahan dan pengendalian PTM juga diterapkan berbasis siklus tahapan kehidupan
                 (life-course approach).  Hal ini tampak melalui Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang
                 diharapkan  dapat  menumbuhkan  penerapan  perilaku  “CERDIK  di  Sekolah”  pada
                 komunitas  di  sekolah  termasuk  didalamnya  guru,  administrator  dan  peserta  didik.
                 Tenaga-tenaga Pembina UKS di sekolah, puskesmas dan pemerintah daerah setempat
                 mempunyai peran besar terhadap kegiatan ini, termasuk menjadi role model. Untuk itu,
                 komponen  upaya  P2PTM  pada  program  UKS  selayaknya  menjadi  program  wajib
                 puskesmas  agar  pencegahan  dan  pengendalian  PTM  dapat  dilakukan  sejak  dini.
                 Sementara  untuk  target  sasaran  usia  produktif  dan  usia  lanjut,  pencegahan  dan
                 pengendalian  PTM  dapat  dilakukan  melalui  “Posbindu  PTM”  di  tempat  kerja  dan  di
                 kelompok-kelompok masyarakat, serta integrasi kegiatan Posbindu PTM dan Posyandu
                 Lansia.

                 Pada  tingkat  pelayanan  kesehatan  tingkat  pertama  juga  telah  dilakukan  penguatan
                 P2PTM  dengan  mengedepankan  promosi  kesehatan,  deteksi  dini  faktor  risiko  dan
                 penyakit, perlindungan khusus dan penatalaksanaan kasus, dalam bentuk pelayanan
                 terpadu PTM (Pandu PTM).
                 Pandu  PTM  adalah  upaya  pencegahan,  pengendalian,  dan  tata  laksana  terintegrasi
                 Hipertensi  dan  Diabetes  Melitus  serta  PTM  lainnya  yang  dilaksanakan  secara
                 komprehensif dan terintegrasi dengan pendekatan faktor risiko, menggunakan Carta





                                                                            Pelatihan Manajemen Puskesmas | 33
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40