Page 10 - E-Publish Buku Ramadhan MATAS
P. 10

Pembatal-pembatal puasa:
           1.  Makan dan minum dengan sengaja
              Yang disebut makan dan minum sebagai pembatal puasa adalah
              yang sudah makruf disebut makan dan minum yang dimasukkan
              adalah  zat  makanan  ke  dalam  perut  (lambung)  dan  dapat
              menguatkan tubuh (mengenyangkan).

           2.  Muntah dngan sengaja
              Yang tidak membatalkan di sini adalah jika muntah menguasai
              diri artinya dalam keadaan dipaksa oleh tubuh untuk muntah.
              Hal ini selama tidak ada muntahan yang kembali ke dalam perut
              atas  pilihannya  sendiri.  Jika  yang  terakhir  ini  terjadi,  maka
              puasanya batal.

           3.  Mendapati haidh dan nifas
              Syaikh  Musthofa  Al  Bugho  berkata,  “Jika  seorang  wanita
              mendapati  haidh  dan  nifas,  puasanya  tidak  sah.  Jika  ia
              mendapati haidh atau nifas di satu waktu dari siang, puasanya
              batal. Dan ia wajib mengqadha’ puasa pada hari tersebut.”

           4.  Jima’ (bersetubuh) dengan sengaja
              Yang dimaksud di sini adalah memasukkan pucuk zakar atau
              sebagiannya secara sengaja dengan pilihan sendiri dan dalam
              keadaan  tahu  akan  haramnya.  Menyetubuhi  di  sini  termasuk
              pembatal meskipun tidak keluar mani.

           5.  Keluar air mani karena bercumbu
              Yang  dimaksud  mubasyaroh  atau  bercumbu  di  sini  adalah
              dengan bersentuhan seperti ciuman tanpa ada pembatas, atau
              bisa  pula  dengan  mengeluarkan  mani  lewat  tangan  (onani).
              Sedangkan  jika  keluar  mani  tanpa  bersentuhan  seperti
              keluarnya  karena  mimpi  basah  atau  karena  imajinasi  lewat
              pikiran, maka tidak membatalkan puasa.


                                          7
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15