Page 175 - The Survifers - XII IPS 2 - Paperslab
P. 175
kelamaan aku juga mulai bosan karena selalu diajak berkeliling sekolah
hampir tiap hari. Tapi nurul tetaplah nurul dia akan selalu mengajakku walau
terkadang aku menolaknya . Hari ke hari aku selalu bersama dengan nurul tapi
lama kelamaan aku mulai akrab juga dengan temanku Ayu , ya bisa dibilang
ini teman keduaku setelah nurul. Aku mulai dekat dengan Ayu saat kami
sedang mengerjakan tugas kelompok kami . Kebetulan aku dan Ayu ternyata
satu kelompok pada saat itu. Ayu yang mengajakku kenalan duluan , sebagai
orang yang ramah aku dengan senang hati menerima ajakan kenalan dari ayu .
Hari ke hari aku dan Ayu juga semakin akrab tapi satu yang aku sadari bahwa
ternyata ayu tidak sependiam yang aku kira , dia ternyata mempunyai sifat
yang sedikit unik . Dia suka melontarkan lawakan-lawakan yang membuat
kami sekelas kadang tertawa dengan perkataannya yang terkesan ceplas
ceplos.
Terakhir ada kiki , Jika ayu dan nurul adalah teman jalur kenalan pas
pertama masuk sekolah , maka kiki berbeda dengan mereka . Jika melihat dia
rasanya sudah bosan untuk diriku karena memang aku dan dia sudah sedari
kecil bersama jadi kami sudah tidak kaget jika kami bisa cepat akrab , bisa
dibilang kiki adalah teman semasa kecilku. Berbeda dengan ayu , kiki lebih
memiliki sikap yang lebih tenang tidak terlalu ceplas ceplos. Walau dia juga
sama saja dengan ayu dan nurul memiliki sikap menyebalkan juga . Tapi
dengan sifat unik mereka ini pertemanan kami bisa bertahan dengan lama
hingga saat ini. Ketiga orang ini banyak menghiasi hari-hariku di sekolah, ada
banyak candaan dan tawa yang kami lakukan jika kami sedang bersama.
Menggibah adalah salah satunya . Siapa suru orang yang digibah
menyebalkan. Kami tidak banyak peduli tentang perkataan orang tentang
pertemanan kami karena yang menjalani kami , yang tau tentang buruknya
kami juga hanya teman-teman kami . Jadi sudah tidak heran jika kami bisa
seakrab ini . Memang ada saatnya kami mungkin bertengkar , dimulai dari
pertengkaran yang kecil hingga pertengkaran besar . Tapi biar begitu kami
tetap bersama-sama hingga saat ini , kami menjani hari-hari kami bersama.
Suka duka kami lewati bersama. Dengan begitu aku menyadari bahwa setiap
pertengkaran yang terjadi di antara kami mungkin adalah ujian pertemanan
kami , maka dari itu aku bersyukur karena dipertemukan dengan orang-orang
ini . terimakasih untuk ketiganya karena sudah dengan sabar menerima diriku
ini. Masa sekolahku mungkin tidak akan semenyenangkan ini jika tidak
dipertemukan dengan orang-orang unik ini.
165