Page 185 - FISIKA SMA KELAS XI
P. 185

terdapat sekat yang tidak menghantarkan kalor atau prosesnya
                      berlangsung cepat. Pada proses adiabatik berlaku rumus Poison.

                       PV    = Konstan atau  PV    P V 2     P

                                                     2
                                             1
                                               1
                          Dengan     merupakan perban-              1  Proses isotermal
                      dingan kalor jenis gas pada te-        P 1            Proses adiabatik
                      kanan tetap (C ) dan kalor jenis gas
                                    p
                      pada volum tetap (C ). Selanjutnya     P 2             2
                                           V
                      perbandingan ini dinamakan te-
                      tapan Laplace

                                        C                          V 1      V 2
                                         p
                                        C V                   Gambar 9.7 Proses Adiabatik

                                                nRT
                          Untuk gas ideal ( P       ), persamaan adiabatik di atas dapat
                                                 V
                      ditulis dalam bentuk

                          PV  1    =  PV 2
                                      2
                            1
                       nRT 1  V      nRT 2  V
                        V 1  1    =   V 2  2

                                              TV  1    1  =  TV 2    1
                                                         2
                                                1
                          Adapun usaha pada proses adiabatik dapat dicari dengan cara
                      sebagai berikut.

                                                     V 2
                                                W       pdV
                                                     V 1
                      Karena   PCV      , maka:

                           V 2            C               C
                                                    2 v


                       W = CV dV  =          V 1       =     V 1      V 1 1    .
                                                    1 v
                           V 1          1               1
                                                              1




                      Karena c =  PV  =  PV , maka W =       1     (P V V 2 1      P V V 1 1    )
                                                                                 1
                                                                      2
                                                                              1
                                                                   2
                                              2
                                            2
                                     1
                                   1
                                                 1
                                           W        (P V   PV  )
                                                1     2  2  1  1
                178
   180   181   182   183   184   185   186   187   188   189   190