Page 36 - E- Modul Sel Volta Berbasis Green Chemistry
P. 36
Bagian Baterai Li-Ion
ELEKTROLIT
PEMISAH BERPORI
ELEKTROLIT
ANODE (-)
KARBON LITHIUM
(GRAFIT)
KATODE (+) LITHIUM ION
LITHIUM -
LOGAM OKSIDA
Gambar 10 Bagian baterai Li-ion
Sumber : Hordé. T., Achard, P., & Metkemeijer, R. (2012)
Baterai lithium-ion menyediakan daya melalui pergerakan ion. Lithium sangat reaktif dalam
bentuk unsurnya. Itulah mengapa baterai lithium-ion tidak menggunakan unsur lithium.
Sebaliknya, baterai lithium-ion biasanya mengandung oksida logam lithium, seperti lithium-
kobalt oksida (LiCoO ). Oksida logam lithium digunakan di katoda dan senyawa lithium-carbon
2
digunakan di anoda. Bahan-bahan ini digunakan karena memungkinkan adanya interkalasi.
Interkalasi berarti molekul mampu memasukkan sesuatu ke dalamnya. Dalam hal ini, elektroda
dapat membuat ion lithium bergerak dengan mudah ke dalam dan ke luar strukturnya.
Pada baterai Lithium-ion terjadi reaksi kimia reduksi-oksidasi (redoks). Reduksi terjadi di
Oksida kobalt bergabung dengan ion lithium untuk membentuk oksida lithium-kobalt (LiCoO )
2
dan Oksidasi terjadi di grafit LiC membentuk grafit (C ) dan ion lithium dengan proses sebagai
6
6
berikut :
Baterai Lithium-ion dalam kondisi discharging (pemakaian)
Pemakaian
ANODE
Lithium Ion dapat
berpindah melalui
(interkalasi) katode
dan anode
KATODE
Gambar 11 Baterai Lithium-ion dalam kondisi discharging (pemakaian)
Sumber : Let’s Talk Science. (2019)
36