Page 20 - E-LKPD BERBASIS POE DENGAN LARUTAN PENYANGGA
P. 20
D. FENOMENA / APERSEPSI
Gambar 5. Minuman berkarbonasi Gambar 6. Sirup obat batuk
Tahukah kamu ternyata larutan penyangga sering digunakan dalam
industri makanan dan minuman ringan salah satu jenis larutan penyangga yang
digunakan adalah asam sitrat atau natrium sitrat. Asam sitrat berfungsi sebagai
bahan pengawet untuk bahan industri makanan dan minuman contoh
penggunaannya adalah dalam minuman berkarbonasi (Gambar 5.). Minuman
berkarbonasi mengandung ion fosfat yang dapat mempertahankan pH dalam
minuman berkarbonasi atau minuman bersoda sehingga minuman dapat tahan lebih
lama dalam penyimpanan. Selain itu, minuman berkarbonasi juga mengandung gula
dalam jumlah besar yang dapat menyebabkan obesitas, diabetes, hingga masalah
pada ginjal. Perlu kamu ketahui juga bahwa minuman bersoda sendiri dibuat dengan
memasukkan gas karbon dioksida (CO2) ke dalam minuman (H2O) melalui reaksi
karbonisasi. Berikut merupakan persamaan reaksi karbonisasi
H2O(l) + CO2(g) → H2CO3(aq)
Terbentuknya asam karbonat ini (H2CO3) menyebabkan minuman
bersoda/minuman berkarbonasi memiliki sifat asam dengan pH berkisar antara 3,2-
3,7. Apabila mengonsumsinya, tentu derajat keasaman darah akan meningkat.
Namun, apakah minum minuman bersoda/minuman berkarbonasi akan langsung
menyebabkan asidosis metabolik? Belum tentu. Di dalam darah, terdapat larutan
-
penyangga karbonat, yang terdiri dari senyawa H2CO3 dan HCO3 , yaitu larutan
yang dapat mempertahankan kesetimbangan asam-basa dalam cairan ekstraseluler
atau dalam darah. Larutan penyangga ini berfungsi menstabilkan pH darah dalam
kisaran 7,35-7,45.
20