Page 9 - BUKU SAKU MELVA
P. 9
paling dicari dan diteliti saat ini. Penggunaan biofuel mulai menjadi populer karena
kemampuannya untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil.
C. JENIS-JENIS BIOFUEL
Biofuel terdiri dari biodiesel, bioethanol, dan biogas, yang dihasilkan oleh biomassa,
baik tumbuhan, hewan, mikroba, maupun limbah.
Biodiesel adalah campuran senyawa asam lemak berupa metil atau alkil ester yang
dikonversi dari lemak nabati, lemak hewani, dan minyak nabati yang telah dipakai (jelantah).
Tumbuhan tersebut antara lain kedelai, kelapa sawit, buah jarak, kelapa, dan bunga matahari.
Biodiesel dihasilkan melalui ekstraksi dengan pelarut non-polar. Dilanjutkan dengan
transesterifikasi, yakni mereaksikan hasil ekstrak yang mengandung trigliserida dengan metanol
menjadi asam lemak metil / alkil ester (90%) dan gliserol (10%), dengan bantuan katalis berupa
asam atau basa kuat (NaOH atau KOH). Simplifikasi produksi biodiesel adalah: triglycerides +
free fatty acids (<4%) + alcohol → alkyl esters + glycerin, dengan bantuan katalis.
Bioethanol dihasilkan melalui fermentasi dari tumbuhan atau mikroorganisme yang
banyak mengandung polisakarida. Melalui proses acid hidrolysis, impregnasi, autolisis secara
mekanik (tekanan, suhu, dan sebagainya), polisakarida dikonversi menjadi gula sederhana seperti
glukosa. Selanjutnya, glukosa pada proses fermentasi dijadikan sumber nutrisi oleh bakteri atau
ragi (yeast), yang menghasilkan bioethanol. Simplifikasi fermentasi adalah : C6H12O6 →
2CH3CH2OH + 2CO2.
Sedangkan biogas berupa gas metan yang dihasilkan oleh dekomposisi anaerob bahan
organik dari kumpulan biomassa yang sudah mati atau limbah padat maupun cair yang banyak
mengandung bahan organik.
D. PEMANFAATAN BIOFUEL
Pemanfaatan biofuels, selain dipergunakan untuk mengurangi ketergantungan terhadap
minyak (diversifikasi energi), juga mempunyai keuntungan lain terutama dari segi dampak
lingkungan, karena biofuel merupakan bahan bakar yang rendah emisi bahan pencemar
(polutan), biodegradable dan tidak beracun. Penggunaan biofuel juga mampu mengurangi emisi
gas rumah kaca sampai 90 persen. Keuntungan lain dari pemanfaatan energi terbarukan yang
bersumber dari biomasa tersebut adalah dapat mendorong penciptaan lapangan kerja di pedesaan,
sebagai contoh produksi ethanol di Brazil diperkirakan telah menciptakan sekitar 700000
lapangan pekerjaan, termasuk untuk pekerjaan yang tidak memerlukan skill.
Prospek pemanfaatan biofuel, baik dalam bentuk Bio-diesel sebagai bahan bakar
pengganti ataupun campuran minyak solar atau Automobile Diesel Oil (ADO), maupun dalam
bentuk Bio-ethanol sebagai bahan bakar pengganti ataupun campuran bensin atau premium pada
sektor transportasi ditentukan berdasarkan hasil Model MARKAL (Market Allocation), yaitu
suatu model optimasi penggunaan energi berdasarkan biaya terendah. Sumber energi terbarukan
biofuels diperkirakan akan menarik secara ekonomi pada harga minyak mentah tinggi, yaitu 60
$/barrel. Sebagai tantangan adanya kebutuhan biofuel pada harga minyak mentah tinggi tersebut,
antisipasi penyiapan lahan untuk media tumbuh bahan baku biofuel seperti kelapa sawit untuk
6