Page 19 - KATALOG ABSOLUTE BORNEO 2024
P. 19
Kita tidak menolak perkembangan tradisi, bahkan kita sadar bahwa tradisi harus berkembang. Tradisi
bukanlah sesuatu yang terpisah dari perubahan. Tradisi adalah hasil dari perubahan, dan akan terus
berkembang seiring dengan perjalanan zaman. Pada beberapa kondisi, kita harus bijak dan dapat
menempatkan tradisi sebagai jembatan antara masa lalu dan masa kini, yang membawa warisan leluhur
tetapi tetap relevan dengan kondisi zaman yang semakin modern. Konsep kekinian adalah penjiwaan dari
setiap waktu, namun tidak juga harus melupakan ranah asal kejadian, sehingga tradisi tidak terjebak dalam
indahnya khayal perkembangan zaman.
Kita memandang perkembangan mempunyai
kebebasan dan dapat ditafsir seliar mungkin
untuk melahirkan karya seni. Pada ranah ini,
seniman terlalu naif untuk berdamai dengan
keadaan, karena tuntutan jaman memaksa
seniman melahirkan persepsi kebaruan dan
melupakan fakta sejarah serta bentuk tradisi
asli. Kadang kebebasan itu malah mendorong
seniman menjadi kebablasan, over thinking
dalam menafsir tradisi, dan terlalu binal dalam
melihat fakta kebudayaan dalam masyarakat.
Perenungan batin tidak lagi dipakai untuk
memaknai sajian kebudayaan, namun menjadi
pembegal nilai-nilai kesukuan dalam tradisi itu
sendiri.
Begitu juga dengan Karya rupa Absolute
Borneo yang bersinggungan dengan
perkembangan tradisi di kota Pontianak.
Seniman absolute borneo lebih memilih untuk
menafsirkan karya melalui kajian interaksi
sosial budaya, dari sejarah purba sampai
kejaman (yang katanya) modern. Refleksi
kejadian dan bentuk apapun dalam setiap
interaksi sosial, dipilih dan disaring dalam
pemikiran seniman. Berbagai fakta perkembangan dijadikan ide awal untuk dimaknai dalam pengkajian
konsep. Seniman mengungkap fakta tersebut dalam dimensi rasa dan rasio berbeda, lalu mengolahnya
Pameran Seni Rupa UPT. Museum Provinsi Kalimantan Barat 2024 17