Page 20 - KATALOG ABSOLUTE BORNEO 2024
P. 20
dalam imajinasi liarnya. Disinilah seniman itu dapat dikatakan melibatkan diri secara batiniah. Tangkapan visi
batiniah akan melahirkan sebuah karya seni sebagai bingkai pemaknaan baru dari semua fakta yang dia
alami, yaitu tentang fakta Budaya Kalimantan Barat dari sudut pandang berbeda.
Saya merasa ditampar ketika melihat karya anak-anak yang
begitu naif, yang menyadarkan saya akan satu hal, bahwa
perkembangan itu tidak melulu harus merubah sesuai jaman.
Namun perubahan harus bisa menafsirkan apa yang dicita-
citakan oleh masyarakat pemilik kebudayaan itu sendiri. Saya
sadar, bahwa saya tidak dapat memaksa semua orang akan
berpikir sama dengan apa yang saya pikirkan. Saat ini kita
berada dalam kondisi stagnasi pemikiran dan terlalu banyak
berkhayal tentang retorika pemajuan kebudayaan. Kita terlalu
asik dengan berbagai strategi dan konsep, namun hanya
tersimpul dalam reka rupa masa depan. Namun kita
melupakan apa yang disadur dalam sejarah tradisi itu sendiri.
Pada sisi yang lain, ketika tradisi dijadikan objek rekonstruksi
kesenian, maka tradisi akan cenderung berubah drastis,
bahkan bisa saja menjadi bentuk baru yang menghilangkan
jejak aslinya. Hal ini terjadi karena salah memahami
rekonstruksi kebudayaan. Rekonstruksi kesenian seharusnya
diletakkan pada perubahan pola pandang masyarakatnya,
hingga tumbuh kesadaran akan pentingnya keberadaan
tradisi dalam kehidupan mereka. Dari situ akan tumbuh
semangat untuk melestarikan seni tradisi oleh pemiliknya
sendiri. Pelestarian inilah yang nantinya dapat dikaji menjadi
bentuk baru yang tidak meninggalkan pakem dan nilai budaya
yang ada didalamnya.
Dunia modern memaksa tradisi menjadi barang komodifikasi
yang merujuk pada perubahan menjadi sajian panggung
ekonomis. Kesenian tradisi dikembangkan untuk bisa
memenuhi aturan pasar, sehingga lebih menarik dalam
penampilannya yang baru dan lebih mempunyai kekuatan
18 Pameran Seni Rupa UPT. Museum Provinsi Kalimantan Barat 2024