Page 37 - E-MODUL
P. 37
Selanjutnya, bola tersebut akan menggerakkan sebuah patung, yang
menyerupai Sultan Saladin, ke kiri dan ke kanan. Gerakan tersebut menentukan
apakah bola akan jatuh melalui mulut dari salah satu elang yang berada di
sampingnya.Selanjutnya, mulut salah satu naga akan menangkap bola tersebut.
Berat yang ditimbulkan bola akan menyebabkan naga membungkuk sembari
meletakkan bola tersebut pada sebuah vas dibelakang Mahout, sang
penunggang gajah. Menandai rangkaian proses itu, Mahout akan menggerak-
gerakkan tangannya dan bunyi simbal akan terdengar. Sungguh sebuah karya
yang jenius!
Kini replika jam gajah ternyata disusun kembali di London Science Museum,
sebagai bentuk penghargaan atas karya besarnya itu.Selanjutnya karyanya
yang lain yang dikonstruksi ulang di Inggris pada 1976, yaitu jam air. Banyak
orang yang berdecak kagum dengan hasil karya tersebut di acara World of Islam
Festival.
c. Abdurrahman Al-Khazini
Al-Khazini adalah saintis kelahiran
Bizantiun atau Yunani tepatnya 1115-
1130 M yang merupakan seorang
penemu jam air sebagai alat
pengukur waktu. Para sejarawan
sains telah menempatkan Al-Khazini
dalam posisi yang terhormat. Ia
merupakan saintis serba bisa yang
menguasai Asrtronomi, fisika, biologi,
kimia, matematika dan Filsafat.
Sederet buah pikir yang
dicetuskannya tetap abadi sepanjang
zaman.
Abdurrahman Al-Khazini
Sumber : Gema Persada
33

