Page 47 - E-MODUL
P. 47
Pada tahun 342 SM Aristoteles pulang kembali ke Macedonia, menjadi guru
seorang anak raja umur tiga belas tahun yang kemudian dalam sejarah
terkenal dengan Alexander Yang Agung. Aristoteles mendidik si Alexander
muda dalam beberapa tahun. Di tahun 335 SM, sesudah Alexander naik tahta
kerajaan, Aristoteles kembali ke Athena dan di situ dibukanya sekolahnya
sendiri, Lyceum. Dia berada di Athena dua belas tahun, satu masa yang
berbarengan dengan karier penaklukan militer Alexander. Alexander tidak
minta nasehat kepada bekas gurunya, tetapi dia berbaik hati menyediakan
dana buat Aristoteles untuk melakukan penyelidikan-penyelidikan. Mungkin ini
merupakan contoh pertama dalam sejarah seorang ilmuwan menerima jumlah
dana besar dari pemerintah untuk maksud-maksud penyelidikan dan
sekaligus merupakan yang terakhir dalam abad-abad berikutnya.
Walau begitu, pertaliannya
dengan Alexander mengandung
pelbagai bahaya. Aristoteles
menolak secara prinsipil cara
kediktatoran Alexander dan
tatkala si penakluk Alexander
menghukum mati sepupu
Aristoteles dengan tuduhan
menghianat, Alexander punya
Aristoteles dengan muridnya, Alexander pikiran pula membunuh
Sumber : luk.staff.ugm.ac.id Aristoteles.
Di satu pihak Aristoteles kelewat Aristoteles, teringat nasib yang
demokratis di mata Alexander, dia menimpa Socrates 76 tahun
juga punya hubungan erat dengan sebelumnya, lari meninggalkan kota
Alexander dan dipercaya oleh sambil berkata dia tidak akan diberi
orang-orang Athena. Tatkala kesempatan kedua kali kepada
Alexander mati tahun 323 SM orang-orang Athena berbuat dosa
golongan anti-Macedonia terhadap para filosof. Aristoteles
memegang tampuk kekuasaan di meninggal di pembuangan beberapa
Athena dan Aristoteles pun bulan kemudian di tahun 322 SM
didakwa kurang ajar kepada dewa. pada umur enam puluh dua tahun.
43