Page 56 - FIKIH_MTs_KELAS_ IX_KSKK_2020
P. 56
MARI MEMBACA MATERI JUAL BELI DENGAN CERMAT!
A. JUAL BELI
Islam mengatur muamalah di antara sesama manusia atas dasar amanah, jujur, adil, dan
memberikan kemerdekaan dalam bermuamalah serta menghindari unsur penipuan.
Islam melarang terjadinya pengingkaran dan pelanggaran dalam akad muamalah serta
menganjurkan untuk memenuhi janji dan menunaikan amanat. Manusia sebagai
makhluk sosial menunjukkan arti bahwa manusia satu dengan manusia yang lain saling
membutuhkan, baik itu dengan jalan tolong menolong dalam urusan kemasyarakatan,
tukar menukar barang maupun jual beli. Melihat realitas jual beli dalam kehidupan
modern, seiring dengan kebutuhan dan tantangan dalam dunia industri perdagangan,
syariat Islam harus mampu memberikan solusi untuk menjawab tantangan di masa
depan.
1. Pengertian Jual Beli
ْ
Secara etimologis (bahasa) jual beli ( عْيَبلا) berarti tukar menukar secara mutlak
(mutlaq al-mubadalah) atau berarti tukar menukar sesuatu dengan sesuatu
(muqabalah syai’ bi syai’). Sedangkan jual beli menurut istilah adalah pertukaran
harta dengan harta untuk keperluan pengelolaan yang disertai dengan lafal ijab dan
kabul menurut tata aturan yang ditentukan dalam syariat Islam.
2. Dasar Hukum Jual Beli
Jual beli merupakan akad yang dibolehkan menurut al-Quran, Sunnah dan ijmak
ulama. Maka, hukum asal jual beli adalah mubah atau boleh. Ini artinya setiap orang
Islam bisa melakukan akad jual beli ataupun tidak, tanpa ada efek hukum apapun.
Adapun dasar disyariatkannya jual beli sebagai berikut:
a. Al-Qur’an ْ
َّ ْ َّ
َّ
) ۸٥٧ : ةرﻘبﻟا( ابرﻟا مرﺣو ﻊﻴبﻟا ﻪﻠﻟا ﻞﺣأو
Artinya: “Padahal Allah telah menghalalkan jual-beli dan mengharamkan
riba.” (QS. Al-Baqarah [2]: 275).
b. Hadis Rasulullah Saw.: َّ َّ
ْ
ْ
ْ َّ
ْ َّ
ْ
َّ َّ
ْ
ْ
َّ
ُْ
؟بﻴﻃأ بﺴﻜﻟا ي أ ﻞئﺳ ﻢﻠﺳو ﻪﻴﻠﻋ ﻪﻠ ﻟا ىلﺻ يبﻨﻟا نأ ﻪﻨﻋ ﻪﻠﻟا ي ضر ﻊﻓا ر ﻦب ةﻋاﻓر ﻦ ﻋ
ٍ
ْ
ْ ْ ُْ
َّ
ْ َّ َّ
) ﻢﻛاحلا ﻪححصو رازبﻟا ﻩاور رو ( ٍ ربﻣ ﻊﻴب ﻞكو ﻩﺪﻴب ﻞﺟرﻟا ﻞﻤﻋ لاﻗ
ٍ
40 FIKIH MADRASAH TSANAWIYAH KELAS IX