Page 172 - C:\Users\ASUS-PC\Downloads\buku refisi penting\terbaru\
P. 172
Fisika Modern Terintegrasi Etnosains
deretan garis-garis tersebut, seperti ditunjukkan pada Gambar 11.1 Rumus
Balmer untuk panjang gelombang dalam deret tersebut adalah:
1 2 2
= ( − ) 11.1
2 2 2
(Sivaprasath, 2016:58)
dengan adalah panjang gelombang cahaya yang dipancarkan, RY
7
konstanta Rydberg (=1,097x10 m ), dan n bilangan kuantum (= 3, 4, 5, ...).
-1
Secara fisis, deret Balmer dapat dijelaskan akibat emisi foton oleh transisi
elektron dari ≥ 3 = 2. Deret lain selain Balmer adalah deret Lyman akibat
transisi elektron dari ≥ 2 = 2 yang menghasilkan gelombang
elektromagnetik berupa ultraviolet.
Garis spektrum yang terjadi pada deret Balmer dengan panjang
gelombang terbesar 656,3 nm (disebut H) berwarna merah dan secara
berturut-turut di sebelahnya dengan panjang gelombang 486,3 nm (disebut H)
berwarna biru. Panjang gelombang 434,1 nm (disebut H) berwarna ungu, dan
panjang gelombang 364,6 nm (disebut H) berwarna ultra ungu. Ketika panjang
gelombangnya bertambah kecil, garis yang didapatkan bertambah berdekatan
dan intensitasnya lebih lemah. Di luar batas itu tidak terdapat lagi garis yang
terpisah, hanya terdapat spektrum kontinu yang lemah.
Gambar 11.2 Deret Balmer Hidrogen, dengan Garis H (merah), H (biru), H (ungu), H
(ultra ungu)
Garis H bersesuaian dengan n = 3, garis H dengan n = 4, garis H
dengan n = 5 dan seterusnya. Batas deret bersesuaian dengan n = ~ sehingga
164
DAFTAR ISI

