Page 50 - DPJ23 Gabung_Neat
P. 50
Pada saat import data, ER Mapper akan membuat dua file baru, yaitu (1) file data
binari yang berisikan data raster dalam format BIL (Band Interleaved by Line) tanpa file
extention, dan (2) file header dalam format ASCII dengan extention *.ers. Data vektor
adalah salah satu jenis data masukan yang disimpan dalam bentuk titik (point), garis
(line) dan area (polygon). ER MAPPER akan mengkonversi data vektor tersebut dalam
dua buah file data, yaitu (1) file data ASCII yang mengandung data vektor, dan (2) file
header dalam format ASCII dengan extention *.erv.
Cara yang digunakan untuk bisa melihat tampilan citra menggunakan ER Mapper
adalah (1) pseudocolor, (2) red-green-blue (RGB), dan hue-saturation-intensity (HSI).
Dalam ER Mapper, pilihan warna untuk tampilan citra tersebut dinamakan dengan color
mode. Color mode sebagai salah satu alat (tools) yang digunakan untuk mengolah citra
yang terdiri dari satu atau lebih saluran spektral (band) secara bersama-sama dalam aneka
kombinasi warna yang diinginkan user. Fasilitas lain yang disediakan ER Mapper
diantaranya adalah filter (untuk mempertajam tampilan), formula (untuk
mengkombinasikan data band-band suatu citra), mosaik (untuk menggabungkan dua atau
lebih citra yang saling bertampalan), dynamic link (untuk menghubungkan data eksternal
dengan data raster citra), statistik (untuk menghitung informasi spektral dan spasial suatu
citra), klasifikasi (untuk mengklasifikasikan gugusan piksel yang mempunyai kisaran
nilai spektral tertentu), rektifikasi (untuk melakukan koreksi radiometris, dan/ atau
geometris suatu citra), dan layout (tampilan citra yang sudah diolah untuk dapat dicetak).
Membuka Citra Digital :
Setiap citra satelit (digital) memliki karakteristik sapasial, temporal dan spectral
yang berbeda-beda. Data citra digital yang dapat dibuka menggunakan ER Mapper
adalah : Data satelit (Landsat, SPOT, Ikonos, Quicbird, ALOS, GeoEyes); Data Foto
Udara hasil scan dalam berbagai format simpanan (.jpg; .tiff); Data Seismic 3D; Data
Geofidsika; Data Vektor (.erv), dan sebagainya. Berbagai aplikasi yang dapat
dilakukan dengan ER Mapper antara lain : 1) Pemantauan hutan, estimasi produksi
hutan, perlindungan ekosistem/ habitat hutan, reboisasi dan rehabilitasi hutan, serta
analisis kebakaran hutan; 2) Klasifikasi Kemampuan/Kesesuaian Lahan, Klasifikasi
Tutupan Lahan (Landcover, pemantauan perubahan tataguna lahan, perencanaan
pemekaran wilayah, dan pengembangan kawasan agroindustri; 3) Analisis struktur
tanah/ batuan untuk pengembangan jalan baru, jembatan, dan jalur kereta api, estimasi
gelombang pasang dan cuaca pada jalur-jalur pelayaran, estimasi cuaca pada jalur
penerbangan udara; 4) Evaluasi lahan pada usaha tambang mineral, analisis resiko
kerusakan tanah akibat eksplorasi mineral, mitigasi bencana alam, analisis penetapan
titik pengeboran minyak dan gas alam; dan 5) Analisis kemampuan lahan untuk
pembangunan waduk dan jaringan irigasi, analisis kerentanan banjir dan kekeringan,
dan analisis luas dan persebaran polusi dan limbah industri.
Sebelum citra digunakan, sebaiknya harus sudah diketahui dengan baik macam/
jenis citranya; format dan kapasitas simpanan citra; sumber citra; waktu dan daerah
perekaman citra; resolusi spasial; resolusi temporal; dan resolusi spektral citra. Data-
data tersebut sangat diperlukan agar hasil analisis citra sesuai kondisi yang diharapkan.
44