Page 45 - UKBM PAI X Genap 2021
P. 45
P A I B P – 1 . 8 / 2 . 8 / 3 . 8 / 4 . 8 / 1 / 5 – (9 - 11)
PAIBP – 1.8/ 2.8/ 3.8/ 4.8/ 1/ 5 – (9-11)
Rasulullah saw. seperti yang berbunyi, “Dilarang seseorang mengumpulkan (mengawini secara bersama)
seorang perempuan dengan saudara dari ayahnya serta seorang perempuan dengan saudara perempuan
dari ibunya.” (H.R. Bukhari). Hal ini menunjukkan fungsi hadits terhadap al-Qur’ān untuk ....
A. Penjelas ayat-ayat al-Qur’ān yang masih bersifat umum
B. penguat pernyataan yang ada dalam al-Qur’ān
C. Menerangkan maksud dan tujuan ayat al-Qur’an
D. Menetapkan hukum baru yang tidak terdapat dalam al- Qur’ān
E. Menjadi dasar hukum islam kedua setelah al-Qur’an
23. Hadis yang diriwayatkan oleh banyak perawi, baik dari kalangan para sahabat maupun generasi sesudahnya
dan dipastikan di antara mereka tidak bersepakat dusta, adalah pengertian dari hadis ....
A. Mutawatir D. Aziz
B. Masyhur E. Ahad
C. Ghorib
24. Perhatikan bunyi hadis berikut ini:
“Dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda: Barangsiapa berdusta atas namaku dengan
sengaja, maka tempatnya adalah neraka.” (H.R. Bukhari, Muslim)
Bunyi hadits di atas merupakan contoh dari hadits ....
A. Mutawatir D. Aziz
B. Masyhur E. Ahad
C. Ghorib
25. Hadis yang diriwayatkan oleh dua orang sahabat atau lebih yang tidak mencapai derajat mutawattir namun
setelah itu tersebar dan diriwayatkan oleh sekian banyak tabi’³n sehingga tidak mungkin bersepakat dusta,
adalah pengertian dari hadis ....
A. Mutawatir D. Aziz
B. Masyhur E. Ahad
C. Ghorib
26. Perhatikan bunyi hadits berikut ini :
, “Orang Islam adalah orang-orang yang tidak mengganggu orang lain dengan lidah dan tangannya.” (H.R.
Bukhari, Muslim dan Tirmizi)
Bunyi hadits di atas merupakan contoh dari hadits ....
A. Mutawatir D. Aziz
B. Masyhur E. Ahad
C. Ghorib
27. Hadis yang hanya diriwayatkan oleh satu atau dua orang perawi sehingga tidak mencapai derajat mutawatir,
adalah pengertian dari hadis ....
A. Mutawatir D. Aziz
B. Masyhur E. Ahad
C. Ghorib
28. Ditinjau dari segi kuantitas perawinya, hadis terbagi ke dalam tiga bagian tingkatan.
Jika dilihat dari kuantitas perawi, maka urutan tingkatan hadis yang benar adalah ....
A. (1) mutawatir, (2) ahad, dan (3) masyhur D. (1) mutawatir, (2) masyhur, dan (3)ahad
B. (1) masyhur, (2) mutawatir, dan (3) ahad E. (1) ahad, (2)mutawatir, dan (3) masyhur,
C. (1) ahad, (2) masyhur, dan (3) mutawatir,
29. Ditinjau dari segi kualitas orang yang meriwayatkannya (perawi), hadis terbagi ke dalam empat bagian
tingkatan. Jika dilihat dari segi kualitas orang yang meriwayatkannya (perawi), maka urutan tingkatan
hadis yang benar adalah ....
A. (1) śahih, (2) dla’if, (3) maudlu’, (4) hasan, D. (1) śahih, (2) hasan, (3) dla’if, (4) maudlu’,
B. (1) hasan, (2) śahih, (3) dla’if, (4) maudlu’ E. (1) maudlu’, (2) śahih, (3) hasan, (4) dla’if,
C. (1) maudlu, (2) śahih, (3) hasan, (4) dla’if,
30. Hadis yang diriwayatkan oleh perawi yang adil, kuat hafalannya, tajam penelitiannya, sanadnya
bersambung kepada Rasulullah saw., tidak tercela, dan tidak bertentangan dengan riwayat orang yang lebih
terpercaya, adalah pengertian dari hadis ....
A. Śahih D. hasan,
B. dla’if, E. maudlu’,
C. masyhur
31. Hadis yang diriwayatkan oleh perawi yang adil, tetapi kurang kuat hafalannya, sanadnya bersambung,
33