Page 103 - Sosiologi Pendidikan
P. 103
pengetahuan tidak lagi sebagai sesuatu yang supernatural dan
mistis. Oleh karena itu, status dan rasa hormat guru dibenarkan.
Orang-orang semakin kritis di kota akhir-akhir ini. Jabatan
guru tidak lagi dipandang sebagai jabatan khusus yang
diperuntukkan kelas sosial tertentu. Menurut orang Hindu dan
Hindu-Jawa, guru termasuk eselon tertinggi masyarakat, diatas
tingkat raja, disinggung dalam pepatah “Guru-ratu-wong atuwo
karo”. guru sekarang setara dengan pejabat lainnya.
Ketika orang mulai menilai orang lain dengan ukuran
materi, guru dipandang sebagai pegawai negeri biasa, pekerja
upahan. Jika guru yang bersangkutan tidak pandai berpresentasi
di depan murid-muridnya, apalagi di depan murid-murid elit yang
hidup mewah di rumah, bisa jadi dia akan berperilaku tidak
pantas. Dia juga menghadapi orang tuanya, kadang-kadang
bahkan merasa rendah diri karena kurangnya materi. Situasi
seperti itu dapat mempengaruhi otoritasnya. Lakukan tugasmu
sebagai pendidik. Akibatnya, ia diliputi harga diri yang rendah
dan kehilangan wibawanya di depan murid- muridnya.
Secara sederhana, profesi guru tidak terbatas pada empat
dinding kelas atau halaman sekolah, dan tidak lepas dari
pekerjaan utama sekolah, tetapi juga sebagian besar bergerak
di luar sekolah. Melakukan tugas dan menyediakan bahan dan
instruksi. Karena, seperti yang kita ketahui bersama, pendidikan
96