Page 17 - E-Modul Keragaman Budaya Masyarakat Semarang
P. 17
Sedangkan perhiasan yang digunakan adalah Cincin, Gelang, Kalung
Krekang, Subang dan dibagian Kraag-Shanghai memakai kancing yang
terbuat dari Emas, dan lengan pakai Kelat-Bahu. Di bagian dahi pengantin
wanita dihiasi dengan beberapa perhiasan yang disebut “ pilis” yaitu :
Pilis emas dengan permata
Pilis hitam yang terbuat dari Bludru dengan payet
Pilis perak
Yang atas sendiri “ Kroon “ sehingga kelihatan bedanya dengan
pengantin yang lain. Pada bagian kanan kiri atas telinga memakai
Sumping dari Emas Permata.
Untuk sanggulnya memakai sisir kecil. Kembang konde diambil dari
Daun Pandan, Sisir besar, Cunduk-Mentul sebanyak kurang lebih 24 buah.
Bunga yang digunakan yaitu bunga Melati, Cempaka Kuning yang ditusuk
dengan bunga melati yang disebut endog remek.
Pada pengantin pria menggunakan "Model Pengantin Kadji”
(Bersurban). Kelengkapan yang dipakai pengantin pria adalah memakai
alas kaki selop tutup terbuat dari bludru bersulam mote, memakai kaos
kaki, celana hitam bludru bersulam mote. Baju yang dikenakan pengantin
pria disebut “ Gamis “ terbuat dari bahan berkilau, berlengan panjang
memakai Kraag Shanghai dan juga memakai baju hitam bludru bersulam
dengan Kraag Shanghai, memakai Slempang warna keemasan.
Di bagian kepala memakai surban yang dinamakan “ Kopyah
Alfiah “ dengan Cunduk Mentul satu buah terletak di depan. Pada
bagian samping kiri surban memakai bunga Roncean dari bunga
Melati, Mawar, Cempaka Kuning dan bunga kantil. Kelengkapan
lain adalah membawa sebuah Pedang Panjang bewarna putih
perak.
.
9