Page 35 - SEJARAH ISIS DAN ILUMINATI KEVIN HERCHEL
P. 35
http://pustaka-indo.blogspot.com sebagaimana diarikan bahwa kelompok ini memiliki ciri khas adalah
Kedua, kelompok yang lemah (lemah akal dan nalar),
keidakmampuan mereka dalam mengurai teks-teks keagamaan
sesuai dengan kompleksitas tantangan zamannya, sehingga mereka
pun menolak rasionalitas dan lebih memilih arikulasi secara hariah.
Sebagai contoh mereka menghancurkan peninggalan sejarah Islam
dan makam-makam para para Nabi as serta para wali hanya karena
keterbatasan dalam pemahaman terhadap teks-teks suci. Dari sini
isilah lemah bukan merujuk kepada isik tetapi lebih tepat merujuk
kepada nalar.
Keiga, hai yang keras (arogan dan sadis), sepak terjang kelompok
radikal baik itu Al Qaeda, Taliban, ISIS, Nusra, Boko Haram dan Asyabab
misalnya selalu menghasilkan karya sadisme dan brutalisme. Mereka
tak segan-segan memenggal kepala musuh, memakan organ musuh
yang sudah mai dan sejumlah kebiadaban yang jauh dari nilai-nilai
perikemanusiaan. Semua mereka lakukan dengan diiringi kalimat
Takbir sebagai usaha mencari simpai dari umat Islam. Jelaslah,
merekalah pemilk nurani yang keras laksana besi.
Keempat, mengaku mendirikan negara (daulah), itulah syiar
mereka, slogan mereka. Mendirikan negara Islam atau kekhalifaan
dan menolak semua sistem yang selain itu, bahkan menvonis sesat
dan kair siapa saja yang menolak ajakan mereka.
Kelima, mengajak kepada al-Quran tapi mereka idak
memahaminya, apa yang hendak dijelaskan terhadap kelakuan
kelompok-kelompok radikal semacam ISIS? Semu berbicar lantang
dengankuipanaya danhadits, tetapicara-car yang merek tempuh
justru bertentangan dengan aya dan hadist-hadis itu. Dengan kat
lain, merek mengajak kepad al-Quran tetapi merek sendiri idak
mengeri pesan sert nilai agung yang terkandung di dalamnya.
34 ISIS & Illuminati