Page 194 - Seribu Alasan untuk Mati Hari Ini dan Kumpulan Cerpen
P. 194

Saya  membuka  mata  saya,  dan  menemukan  diri  saya
            berbaring di ranjang saya kembali. Piyamanya sudah tidak
            ada, saya hanya mengenakan kaos oblong serta celana
            pendek saya.

            “Psst! Rico!” suara itu terdengar lagi.

            Azrael sudah duduk di tepi ranjang, di dekat kaki saya.

            “Saya kira ini cuma mimpi,” kata saya.

            “Bukan mimpi, Rico,” jawabnya.

            “Nah, tidakkah kamu mau tahu apa kado untuk kamu?”


            “Tentu saja,” jawab saya dengan antusias.

            “Saya  belum  pernah  menerima  kado  dari  makhluk  gaib
            seperti kamu,” kata saya.

            “Hahahaha,” balas Azrael sambil tertawa, tapi saya sama
            sekali   tidak   merasakan   suara   tawanya   normal
            sebagaimana yang saya ketahui.

            Ah  iya,  Azrael  adalah  makhluk  yang  tidak  bisa
            menunjukkan  ekspresi  apa-apa  sama  sekali,  saya  baru
            ingat.

            “Tapi kamu harus tahu dulu siapa saya, Rico,” lanjutnya.


            “Kamu? Kamu adalah Azrael, kan?” jawab saya.

                                     192
   189   190   191   192   193   194   195   196   197   198   199