Page 16 - Bahasa-Indonesia-BS-KLS-VI
P. 16
“Hana benar. Aku lahir di Berlin. Orang tuaku Jawa. Aku tetap anak Indonesia,”
sahut Agni, gadis berkacamata yang duduk paling depan.
“Kalian sama-sama benar. Anak Indonesia adalah anak-anak yang lahir atau
tinggal di Indonesia, atau anak-anak yang ayah ibunya atau salah satu orang
tuanya orang Indonesia. Apalagi yang membuat kita Indonesia?” lanjut Bu
Pertiwi.
“Karena kita bisa berbahasa Indonesia, Bu,” kata Melodi dengan nada bicara
yang lembut.
Hati Hana menciut. Dia merasa belum mahir benar berbahasa Indonesia. Di
sekolah lamanya, bahasa pengantar yang dipakai adalah bahasa Jepang dan
bahasa Inggris. Rupanya Bu Pertiwi melihat perubahan raut wajah Hana. Dia
meminta Hana menjelaskan apa yang menjadi kekhawatirannya.
Setelah mendengar curahan hati Hana, Bu Pertiwi berusaha membesarkan
hatinya. “Jangan khawatir. Dulu Agni ketika pindah ke kelas dua juga belum
lancar berbahasa Indonesia. Tapi, bapak ibu guru dan semua teman ikut
membantu. Sekarang, Agni sudah mahir berbahasa Indonesia dan bahkan buku
kumpulan cerpennya baru saja terbit.”
Agni tampak tersipu.
“Jangan khawatir, Hana. Nanti aku juga bisa ajari kamu bahasa Jawa,” timpal
Juna. Seketika teriakan “huuu ... ” kembali bergema.
Tiba-tiba Salim berteriak sambil menunjuk ke jendela. “Hantuuu!” Semua mata
menoleh ke arah yang ditunjuk Salim. Hana melihat ada kepala botak yang muncul
dan tenggelam dari balik jendela yang kusennya dipasang tinggi, khas arsitektur
6 Bahasa Indonesia | Anak-Anak yang Mengubah Dunia | untuk SD/MI Kelas VI